Senin, 04 November 2013

KESANTUNAN PENULISAN ARTIKEL ILMIAH

Artikel ilmiah  adalah artikel yang memenuhi kaidah ilmu pengetahuan. Artikel ilmiah juga dapat diartikan sebagai hasil berpikir ilmiah yang didasarkan pada rencana yang relatif matang karena akan memudahkan penulis untuk mewujudkan teks artikel. Selain itu, artikel ilmiah juga merupakan suatu representasi hasil pemikiran penulis atau suatu obyek kajian kepada pembaca melalui bahasa tulis dengan  mengikuti sistematika dan kaidah penulisan ilmiah.
            Istilah artikel ilmiah mempunyai empat dimensi yaitu
1.      dimensi hasil pemikiran atas suatu obyek kajian yang dapat berupa temuan penelitian atau gagasan analitis kritis,
2.      dimensi bahasa tulis sebagai alat mempresentasikan hasil pemikiran penulis dalam bentuk satuan-satuan makna dan penanda hubungan satuan-satuan makna secara eksplisit,
3.      dimensi sistematika yang dijadikan unsur pembeda antara bentuk karya tulis artikel dengan bentuk karya tulis lain, dan
4.      dimensi kaidah penulisan yang harus ditaati, baik yang bersifat umum maupun bersifat selingkung.
Terdapat dua jenis artikel ilmiah yang lazim ditemukan dalam dunia akademik yaitu artikel ilmiah hasil penelitian dan artikel ilmiah hasil pemikiran atau artikel konseptual.


ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN
Artikel Ilmiah hasil penelitian adalah salah suatu jenis artikel ilmiah  yang ditulis berdasarkan hasil pemikiran atas suatu obyek kajian yang berupa penelitian. Artikel ilmiah hasil penelitian bukan merupakan bentuk ringkasan atau pengerdilan dari laporan penelitian melainkan  hasil kerja penulisan baru yang dipersiapkan dan dilakukan sedemikian rupa, sehingga tetap menampilkan secara lengkap semua aspek penelitian. Umumnya, artikel ilmiah hasil penelitian disusun setelah laporan penelitian selesai ditulis. Artikel ilimiah hasil penelitian yang dimuat dalam jurnal terdiri atas beberapa bagian, yaitu judul, nama penulis, abstrak dan kata kunci, pendahuluan, metode penelitian, hasil penelitian, pembahasan, kesimpulan dan saran, serta daftar pustaka.

Judul
Judul artikel hasil penelitian diharapkan dapat dengan cepat memberikan gambaran mengenai penelitian yang telah dilakukan. Peubah (variabel) penelitian dan hubungan antar-peubah serta informasi lain yang dianggap penting harus terlihat dalam judul artikel. Namun, tetap harus dijaga agar judul artikel tidak terlalu panjang, kira-kira 5-15 kata. Selain itu, judul artikel diupayakan provoatif, argumentatif, dan analitik.
Contoh:  Implikasi Otonomi Daerah terhadap Eksistensi Bahasa daerah.

Nama Penulis
Nama penulis ditulis tanpa gelar akademik/profesional. Namun demikian, gelar kebangsawanan atau keagamaan boleh dicantumkan. Selain itu, nama lembaga  asal penulis diletakkan pada catatan kaki (atau sesuai selingkung penulisan).

Abstrak dan Kata Kunci
Abstrak artikel hasil penelitian secara ringkas memuat uraian tentang masalah dan tujuan penelitian, metode penelitian yang digunakan, dan hasil penelitian. Topik yang dibahas diutamakan pada hasil penelitian. Abstrak sebaiknya disertai dengan 3 – 5 kata kunci, yaitu istilah yang menggambarkan bentuk masalah yang diteliti. Sebagai ringkasan padat isi artikel, panjang abstrak dan kata kunci antara  50-75 kata dalam satu paragraf serta berspasi tunggal dan  berformat lebih sempit daripada teks utama.

Pendahuluan
Bagian pendahuluan terutama berisi paparan tentang permasalahan penelitian, wawasan dan rencana penulis dalam kaitan dengan upaya pemecahan masalah, tujuan penelitian, rangkuman kajian teoritis yang berkaitan dengan masalah yang diteliti, serta harapan akan hasil dan manfaat penelitian.
Penyajian bagian pendahuluan dilakukan secara naratif, dan tidak perlu pemisahan (secara fisik) dari satu subbagian ke subbagian lain. Pemisahan hanya dilakukan dengan pergantian paragraf.

Metode Penelitian
Metode penelitian menguraikan bagaimana penelitian dilakukan, dengan materi pokok rancangan penelitian, sasaran/target penelitian (populasi-sampel), teknik pengumpulan data dan pengembangan instrumen, parameter penelitian, dan teknik analisis data. Paparan dalam bagian ini mengutamakan format esai bukan format enumeratif.

Hasil Penelitian
Bagian hasil penelitian memuat hasil akhir analisis data. Artinya, hasil pengujian hipotesis dan penggunaan statistik tidak termasuk di dalam bagian ini. Penyajian hasil penelitian umumnya dibantu dengan tabel dan grafik.

Pembahasan
Bagian Pembahasan merupakan bagian terpenting dari artikel hasil penelitian. Penulis dalam  bagian pembahasan akan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah dikemukakan di tujuan penelitian dan menguji jawaban sementara di dalam hipotesis. Bagian ini menunjukkan bagaimana temuan diperoleh, menginterpretasi temuan, serta mengaitkan temuan dengan teori yang sudah mapan. Bahkan, tidak menutup kemungkinan bagian  pembahasan memunculkan teori baru

Kesimpulan dan Saran
Bagian kesimpulan menyajikan ringkasan dari pembahasan hasil penelitian, namun tetap menyelaraskan dengan tujuan dan hipotesis penelitian.
Saran mengacu pada tindakan praktis, pengembangan teori baru, dan rekomendasi bagi penelitian lanjutan .

Daftar Pustaka
Bahan pustaka yang dimasukkan ke dalam daftar pustaka (daftar rujukan) hanya sumber pustaka yang benar-benar dirujuk di dalam tubuh artikel hasil penelitian.


ARTIKEL KONSEPTUAL ATAU ARTIKEL NONPENELITIAN

Artikel konseptual ditulis berdasarkan hasil pemikiran atas suatu obyek kajian yang berupa gagasan atau telaah dan analisis kritis. Dalam penulisannya, penulis  terlebih dahulu mengkaji sumber pustaka yang relevan dengan permasalahan, baik yang sejalan maupun yang bertentangan dengan pemikiran penulis. Pemikiran penulis atau pendapat penulis tentang hal yang dibahas dalam artikel konseptual merupakan bagian yang paling penting.
Judul
Judul dapat ditulis dalam bentuk kalimat berita atau kalimat tanya. Artikel konseptual pada dasarnya bertujuan untuk membuka wacana diskusi, beradu argumentasi, analisis, dan sintesis pendapat dari para ahli di bidang ilmu tertentu.

Nama Penulis
Nama penulis artikel konseptual, umumnya ditulis tanpa gelar akademik atau gelar profesional lain untuk menghindari bias terhadap senioritas dan wibawa atau inferioritas penulis.

Abstrak dan Kata Kunci

Abstrak artikel konseptual merupakan ringkasan dari isi artikel yang ditulis secara padat dan bukan merupakan pengantar penulis. Abstrak umumnya berisi 50 – 250 kata yang disusun dalam satu paragraf, diketik dengan jarak satu spasi. Abstrak dapat ditulis dalam bahasa Indonesia atau bahasa asing. Abstrak ditulis pada halaman pertama artikel, tidak pada halaman baru, tetapi ditulis langsung di bawah nama penulis.

Pendahuluan
Bagian pendahuluan menguraikan hal-hal yang dapat menarik perhatian pembaca dan memberikan acuan bagi permasalahan yang akan dibahas. Bagian pendahuluan diakhiri dengan rumusan singkat (1 – 2 kalimat) tentang hal-hal pokok yang akan dibahas (perumusan masalah) dan tujuan pembahasan.

Bagian Inti
Isi bagian inti sangat bervariasi, umumnya berisi pembahasan, analisis, argumentasi, komparasi, keputusan, dan pendirian atau sikap penulis mengenai masalah yang dibicarakan. Sifat artikel penting yang seharusnya ditampilkan di dalam bagian inti adalah kupasan yang argumentatif, analitik, dan kritis dengan sistematika yang runtut dan logis, serta sejauh mungkin berciri komparatif dan menjauhi sifat tertutup dan instruktif. Banyaknya subbagian dan sub-subbagian tidak ditentukan.





Kesimpulan
Bagian kesimpulan berisi penegasan pendirian penulis atas masalah yang dibahas pada bagian sebelumnya. Boleh juga disertakan saran dan pendirian alternatif penulis dan dapat  disajikan dalam subbab tersendiri.

Daftar Pustaka
            Bahan pustaka atau bahan rujukan yang dimasukkan ke dalam daftar pustaka (daftar rujukan) hanya sumber pustaka yang benar-benar dirujuk di dalam tubuh artikel konseptual. Bagian ini ditulis pada pada halaman terakhir, tidak pada halaman baru. Aturan penulisan daftar pustaka bervariasi sesuai dengan gaya selingkung.

Format penulisan semua bagian artikel ilmiah ditulis dalam format esai dengan tujuan untuk menjaga kelancaran pembacaan dan menjamin keutuhan ide yang ingin disampaikan oleh penulis.

Contoh Format Esai
Sertifikasi praktik pertanian organik dilakukan oleh IFOAM yang berkedudukan di Amerika Serikat. Untuk wilayah Eropa dilakukan oleh Skal yang berkedudukan di Belanda dan untuk wilayah Asia oleh JONA yang berkedudukan di Jepang.

Contoh Format Enumeratif
Sertifikasi praktek pertanian organik akan dilakukan oleh :
(a) IFOAM di Amerika Serikat sebagai induk lembaga sertifikasi pertanian organik,
(b) Skal di Belanda untuk wilayah Eropa, dan
(c) JONA di Jepang untuk wilayah Asia.
KESANTUNAN BERBAHASA INDONESIA DALAM ARTIKEL ILMIAH
Bahasa yang digunakan dalam artikel ilmiah adalah bahasa Indonesia tulis ilmiah yang bercirikan logis, lugas, jelas, bertolak dari gagasan, formal, objektif, ringkas dan padat, konsisten, menggunaan EYD,  dan menggunakan paragraf yang benar. Logis artinya bahasa itu mampu digunakan secara tepat untuk mengungkapkan hasil berpikir. Lugas bermakna mengungkapkan hasil berpikir secara langsung. Kejelasan pengungkapan hasil berpikir  dapat dicapai dengan penyusunan kalimat yang tidak terlalu panjang dan jelas hubungan antargagasannya.
Bahasa Indonesia artikel ilmiah juga harus bertolak dari gagasan, artinya yang ditonjolkan adalah gagasan, bukan penulisnya. Formal berkaitan dengan pemilihan kata formal, kecermatan penggunaan kata ilmiah teknis, kelengkapan unsur wajib dalam kalimat, ketepatan penggunaan kata fungsi, kebernalaran isi, dan tampilan esai formal. Objektif berhubungan dengan penggunaan gagasan sebagai pangkal tolak serta menjauhkan penggunaan kata subjektif.
Ciri ringkas dalam bahasa Indonesia tulis ilmiah diwujudkan dengan tidak adanya unsur-unsur bahasa yang tidak diperlukan.Ciri kepadatan terpenuhi jika gagasan yang terungkap sudah memadai dengan unsur bahasa yang terbatas tanpa pemborosan. Konsistensi dalam penulisan berkaitan dengan keajegan penulisan unsur bahasa, tanda baca, tanda-tanda lain, dan istilah yang sesuai dengan kaidah.
Akhirnya, bahasa Indonesia tulis ilmiah dalam artikel ilmiah harus mematuhi kaidah penulisan ejaan yang dibakukan yaitu EYD. Dalam hal pengembangan paragraf, paragraf yang digunakan dalam artikel ilmiah harus memiliki tiga persyaratan, yaitu kesatuan (memiliki satu gagasan pokok) , kesistematisan dan kelengkapan (memiliki ide penjelas), dan kepaduan (keterkaitan antarkalimat).


Analisis Kebahasaan 1
Karakteristik bahasa Indonesia artikel ilmiah yang mana yang tidak terpenuhi dalam kalimat-kalimat berikut! Jelaskan alasan Saudara!

1.      Kemajuan informasi pada era globalisasi ini dikhawatirkan akan terjadi pergeseran nilai-nilai moral bangsa Indonesia terutama pengaruh budaya barat yang masuk ke negara Indonesia yang dimungkinkan tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya dan moral bangsa Indonesia.
2.      Karena sulit, maka pengambilan data dilakukan secara tidak langsung.
3.      Menurut para ahli psikologi bahwa korteks adalah pusat otak yang paling rumit.
4.      Meskipun sudah diuraikan, namun paparannya belum jelas.
5.      Mulai sejak penentuan masalah, penelitian itu tidak jelas arahnya.
6.      Peneliti terdiri orang-orang yang mewakili lembaga.
7.      Hubungan rumusan masalah dan simpulan tidak cocok
8.      Para pendidik yang kadangkala atau bahkan sering kena getahnya oleh ulah sebagian anak-anak mempunyai tugas yang tidak bisa dikatakan ringan.
9.      Dari uraian tadi penulis dapat menyimpulkan bahwa dalam menumbuhkan dan membina anak berbakat sangat penting.
10.  Kita tahu bahwa pendidikan di lingkungan keluarga sangat penting dalam penanaman moral Pancasila.
11.  Menurut Valendika (2004)  menyatakan bahwa milenium ketiga belum dimulai tahun 2000.
12.  Setiap perguruan tinggi wajib melaksanakan pengabdian pada masyarakat
13.  Berbagai temuan baru berhasil diungkapkan dalam penelitian ini
14.  Contoh-contoh ini telah memberi bukti betapa besar peran orang tua dalam pembentukan kepribadian anak.
15.  Penelitian pasti diawali adanya masalah.

Analisis Kebahasaan 2
Analisislah ketidakcermatan penggunaan bahasa Indonesia tulis ilmiah dalam dua jenis artikel ilmiah yang telah Saudara analisis kelengkapan dan ketepatan isi bagian-bagiannya!

BAHAN PENULISAN ARTIKEL ILMIAH
Bahan penulisan artikel ilmiah dibagi menjadi dua yaitu bahan mentah dan bahan jadi. Bahan mentah penulisan artikel ilmiah dapat berupa  gagasan, artikel orang lain,dan  buku orang lain. Sedangkan bahan jadi dapat berwujud makalah, laporan penelitian, laporan pengabdian kepada masyarakat, dan diktat (margono, 2006).  Sebagaimana sebuah bahan penulisan, baik bahan mentah  maupun bahan jadi untuk penyusunan artikel ilmiah  akan diolah,  diubah, dan disesuaikan  sesuai dengan  karakteristik artikel ilmiah. Karakteristik yang dimaksudkan yaitu bergaya selingkung, orisinalitas gagasan/temuan, adanya diskusi dan referensi, dan berformat esai.
Pengolahan bahan artikel ilmiah yang berasal dari bahan mentah berupa gagasan harus mempertimbangkan kelayakan publikasi. Kelayakan publikasi dapat ditentukan dari  bobot, urgensi, orisinalitas, dan kemutakhiran gagasan. Tahap lebih lanjut adalah penguraian gagasan umum menjadi gagasan khusus.
            Penyusunan artikel ilmiah yang  diambil dari bahan jadi berupa makalah
dapat dilakukan dengan menambahkan abstrak dan kata kunci serta menambahkan pengutipan (membandingkan dengan pendapat penulis lain). Selanjutnya, mengolah laporan penelitian menjadi artikel ilmiah dapat melalui langkah (1) menghilangkan data mentah dan tabel, (2) mengurangi rujukan, dan (3)  mengubah judul agar lebih singkat dan menarik.
Pengubahan laporan pengabdian kepada masyarakat menjadi artikel ilmiah dapat ditempuh dengan jalan mengeksplisitkan landasan ilmiah pengabdian masyarakatserta mendudukkan hasil temuan dalam kerangka teoritik (pembahasan). Akhirnya,  mengolah diktat dengan artikel ilmiah sebagai purnarupanya dapat dilakukan dengan cara menganalisis ( membandingkan antarkonsep) serta menemukan pendapat atau pendirian sendiri.
Daftar Rujukan

Aditya, Halda. 2007. Menulis Artikel Ilmiah Episode 1, (online), (http://www. haldaaditya.blogspot.com, diakses 7 Maret 2008).

Astrid. 2007. Pelatihan Menulis Artikel, (online), ( http://www.itb.ac.id/news/ trackback/1685. diakses 17 September 2007).

Keraf, Gorys. 2004. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Nugroho H,Dwi. 2007. Jurnal JPI,  (online), ( http://jurnaljpi.files. wordpress. com, diakses 6 Maret 2008).

Putra, Budi. 2007. Kiat Menulis artikel, (online), (http://thegadgetnet.com., diakses  17 September 1997).

Rosidi, Imron. 2005. Ayo Senang Menulis Karya Tulis Ilmiah. Jakarta: Media Pustaka.

Soeseno, Slamet. 1982. Teknik Penulisan Ilmiah Populer. Jakarta: Gramedia.

Universitas Jember. 2007. Artikel Ilmiah, (online), (http://elearning.unej.ac.id., diakses 17 September 2007).

Wordpress.Com. 2006. Kiat Menulis Artikel Iptek di Media, (online), (http://jurnalisme.wordpress.com, diakses 6 Maret 2008).


Saukah, Ali dan Mulyadi Guntur Waseso (ed.). 2006. Menulis Artikel untuk Jurnal Ilmiah. Malang: UM Press.


Tidak ada komentar: