Artikel ilmiah adalah artikel yang memenuhi kaidah ilmu
pengetahuan. Artikel ilmiah juga dapat diartikan sebagai hasil berpikir ilmiah
yang didasarkan pada rencana yang relatif matang karena akan memudahkan penulis
untuk mewujudkan teks artikel. Selain itu, artikel ilmiah juga merupakan suatu
representasi hasil pemikiran penulis atau suatu obyek kajian kepada pembaca
melalui bahasa tulis dengan mengikuti
sistematika dan kaidah penulisan ilmiah.
Istilah artikel ilmiah mempunyai empat
dimensi yaitu
1. dimensi hasil pemikiran atas suatu
obyek kajian yang dapat berupa temuan penelitian atau gagasan analitis kritis,
2. dimensi bahasa tulis sebagai alat
mempresentasikan hasil pemikiran penulis dalam bentuk satuan-satuan makna dan
penanda hubungan satuan-satuan makna secara eksplisit,
3. dimensi sistematika yang dijadikan
unsur pembeda antara bentuk karya tulis artikel dengan bentuk karya tulis lain,
dan
4. dimensi kaidah penulisan yang harus
ditaati, baik yang bersifat umum maupun bersifat selingkung.
Terdapat
dua jenis artikel ilmiah yang lazim ditemukan dalam dunia akademik yaitu
artikel ilmiah hasil penelitian dan artikel ilmiah hasil pemikiran atau artikel
konseptual.
ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN
Artikel Ilmiah
hasil penelitian adalah salah suatu jenis
artikel ilmiah yang ditulis berdasarkan
hasil pemikiran atas suatu obyek kajian yang berupa penelitian. Artikel ilmiah hasil
penelitian bukan merupakan bentuk ringkasan atau pengerdilan dari laporan
penelitian melainkan hasil kerja
penulisan baru yang dipersiapkan dan dilakukan sedemikian rupa, sehingga tetap
menampilkan secara lengkap semua aspek penelitian. Umumnya, artikel ilmiah
hasil penelitian disusun setelah laporan penelitian selesai ditulis. Artikel ilimiah
hasil penelitian yang dimuat dalam jurnal terdiri atas beberapa bagian, yaitu
judul, nama penulis, abstrak dan kata kunci, pendahuluan, metode penelitian,
hasil penelitian, pembahasan, kesimpulan dan saran, serta daftar pustaka.
Judul
Judul artikel hasil penelitian
diharapkan dapat dengan cepat memberikan gambaran mengenai penelitian yang
telah dilakukan. Peubah (variabel) penelitian dan hubungan antar-peubah serta
informasi lain yang dianggap penting harus terlihat dalam judul artikel. Namun,
tetap harus dijaga agar judul artikel tidak terlalu panjang, kira-kira 5-15
kata. Selain itu, judul artikel diupayakan provoatif, argumentatif, dan analitik.
Contoh: Implikasi Otonomi Daerah terhadap Eksistensi
Bahasa daerah.
Nama Penulis
Nama penulis ditulis tanpa gelar akademik/profesional. Namun demikian,
gelar kebangsawanan atau keagamaan boleh dicantumkan. Selain itu, nama
lembaga asal penulis diletakkan pada
catatan kaki (atau sesuai selingkung penulisan).
Abstrak
dan Kata Kunci
Abstrak artikel hasil penelitian
secara ringkas memuat uraian tentang masalah dan tujuan penelitian, metode
penelitian yang digunakan, dan hasil penelitian. Topik yang dibahas diutamakan
pada hasil penelitian. Abstrak sebaiknya disertai dengan 3 – 5 kata kunci,
yaitu istilah yang menggambarkan bentuk masalah yang diteliti. Sebagai
ringkasan padat isi artikel, panjang abstrak dan kata kunci antara 50-75 kata dalam satu paragraf serta berspasi
tunggal dan berformat lebih sempit daripada
teks utama.
Pendahuluan
Bagian pendahuluan terutama berisi
paparan tentang permasalahan penelitian, wawasan dan rencana penulis dalam
kaitan dengan upaya pemecahan masalah, tujuan penelitian, rangkuman kajian
teoritis yang berkaitan dengan masalah yang diteliti, serta harapan akan hasil
dan manfaat penelitian.
Penyajian bagian
pendahuluan dilakukan secara naratif, dan tidak perlu pemisahan (secara fisik)
dari satu subbagian ke subbagian lain. Pemisahan
hanya dilakukan dengan pergantian paragraf.
Metode
Penelitian
Metode penelitian menguraikan
bagaimana penelitian dilakukan, dengan materi pokok rancangan penelitian, sasaran/target
penelitian (populasi-sampel), teknik pengumpulan data dan pengembangan
instrumen, parameter penelitian, dan teknik analisis data. Paparan
dalam bagian ini mengutamakan format esai bukan format enumeratif.
Hasil
Penelitian
Bagian
hasil penelitian memuat hasil akhir analisis data. Artinya, hasil pengujian
hipotesis dan penggunaan statistik tidak termasuk di dalam bagian ini. Penyajian
hasil penelitian umumnya dibantu dengan tabel dan grafik.
Pembahasan
Bagian Pembahasan merupakan bagian terpenting dari artikel hasil
penelitian. Penulis dalam bagian
pembahasan akan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah dikemukakan di tujuan
penelitian dan menguji jawaban sementara di dalam hipotesis. Bagian ini menunjukkan
bagaimana temuan diperoleh, menginterpretasi temuan, serta mengaitkan temuan
dengan teori yang sudah mapan. Bahkan, tidak menutup kemungkinan bagian pembahasan memunculkan teori baru
Kesimpulan dan Saran
Bagian kesimpulan menyajikan ringkasan dari pembahasan hasil penelitian,
namun tetap menyelaraskan dengan tujuan dan hipotesis penelitian.
Saran mengacu pada tindakan praktis,
pengembangan teori baru, dan rekomendasi bagi penelitian lanjutan .
Daftar Pustaka
Bahan pustaka yang dimasukkan ke dalam daftar pustaka (daftar rujukan)
hanya sumber pustaka yang benar-benar dirujuk di dalam tubuh artikel hasil
penelitian.
ARTIKEL KONSEPTUAL ATAU ARTIKEL NONPENELITIAN
Artikel
konseptual ditulis berdasarkan hasil pemikiran atas suatu obyek kajian yang berupa gagasan
atau telaah dan analisis kritis. Dalam penulisannya, penulis terlebih dahulu mengkaji sumber pustaka yang
relevan dengan permasalahan, baik yang sejalan maupun yang bertentangan dengan pemikiran penulis. Pemikiran
penulis atau pendapat penulis tentang hal yang dibahas dalam artikel konseptual
merupakan bagian yang paling penting.
Judul
Judul dapat ditulis dalam bentuk kalimat berita atau
kalimat tanya. Artikel konseptual pada dasarnya bertujuan untuk membuka wacana
diskusi, beradu argumentasi, analisis, dan sintesis pendapat dari para ahli di
bidang ilmu tertentu.
Nama Penulis
Nama penulis artikel konseptual, umumnya ditulis tanpa gelar akademik atau
gelar profesional lain untuk menghindari bias terhadap senioritas dan wibawa
atau inferioritas penulis.
Abstrak
dan Kata Kunci
Abstrak artikel konseptual merupakan ringkasan dari isi artikel yang
ditulis secara padat dan bukan merupakan pengantar penulis. Abstrak
umumnya berisi 50 – 250 kata yang disusun dalam satu paragraf, diketik dengan
jarak satu spasi. Abstrak dapat ditulis dalam bahasa Indonesia atau bahasa
asing. Abstrak ditulis pada halaman pertama artikel, tidak pada halaman baru,
tetapi ditulis langsung di bawah nama penulis.
Pendahuluan
Bagian pendahuluan menguraikan hal-hal yang dapat menarik perhatian pembaca
dan memberikan acuan bagi permasalahan yang akan dibahas. Bagian pendahuluan
diakhiri dengan rumusan singkat (1 – 2 kalimat) tentang hal-hal pokok yang akan
dibahas (perumusan masalah) dan tujuan pembahasan.
Bagian Inti
Isi bagian inti sangat bervariasi, umumnya berisi pembahasan, analisis,
argumentasi, komparasi, keputusan, dan pendirian atau sikap penulis mengenai
masalah yang dibicarakan. Sifat artikel penting yang seharusnya ditampilkan di
dalam bagian inti adalah kupasan yang argumentatif, analitik, dan kritis dengan
sistematika yang runtut dan logis, serta sejauh mungkin berciri komparatif dan
menjauhi sifat tertutup dan instruktif. Banyaknya subbagian dan sub-subbagian
tidak ditentukan.
Kesimpulan
Bagian kesimpulan berisi penegasan pendirian penulis atas masalah yang
dibahas pada bagian sebelumnya. Boleh juga disertakan saran dan pendirian
alternatif penulis dan dapat disajikan
dalam subbab tersendiri.
Daftar Pustaka
Bahan pustaka atau bahan rujukan
yang dimasukkan ke dalam daftar pustaka (daftar rujukan) hanya sumber pustaka
yang benar-benar dirujuk di dalam tubuh artikel konseptual. Bagian ini ditulis
pada pada halaman terakhir, tidak pada halaman baru. Aturan penulisan daftar
pustaka bervariasi sesuai dengan gaya selingkung.
Format penulisan semua bagian artikel ilmiah ditulis dalam format esai dengan
tujuan untuk menjaga kelancaran pembacaan dan menjamin keutuhan ide yang ingin
disampaikan oleh penulis.
Contoh Format Esai
Sertifikasi praktik pertanian organik dilakukan oleh IFOAM yang berkedudukan
di Amerika Serikat. Untuk wilayah Eropa dilakukan oleh Skal yang berkedudukan
di Belanda dan untuk wilayah Asia oleh JONA yang berkedudukan di Jepang.
Contoh Format Enumeratif
Sertifikasi
praktek pertanian organik akan dilakukan oleh :
(a) IFOAM di
Amerika Serikat sebagai induk lembaga sertifikasi pertanian organik,
(b) Skal di
Belanda untuk wilayah Eropa, dan
(c) JONA di Jepang untuk wilayah Asia .
KESANTUNAN BERBAHASA INDONESIA DALAM ARTIKEL ILMIAH
Bahasa yang
digunakan dalam artikel ilmiah adalah bahasa Indonesia tulis ilmiah yang
bercirikan logis, lugas, jelas, bertolak dari gagasan, formal, objektif,
ringkas dan padat, konsisten, menggunaan EYD,
dan menggunakan paragraf yang benar. Logis artinya bahasa itu mampu
digunakan secara tepat untuk mengungkapkan hasil berpikir. Lugas bermakna
mengungkapkan hasil berpikir secara langsung. Kejelasan pengungkapan hasil
berpikir dapat dicapai dengan penyusunan
kalimat yang tidak terlalu panjang dan jelas hubungan antargagasannya.
Bahasa Indonesia
artikel ilmiah juga harus bertolak dari gagasan, artinya yang ditonjolkan
adalah gagasan, bukan penulisnya. Formal berkaitan dengan pemilihan kata
formal, kecermatan penggunaan kata ilmiah teknis, kelengkapan unsur wajib dalam
kalimat, ketepatan penggunaan kata fungsi, kebernalaran isi, dan tampilan esai
formal. Objektif berhubungan dengan penggunaan gagasan sebagai pangkal tolak
serta menjauhkan penggunaan kata subjektif.
Ciri ringkas
dalam bahasa Indonesia tulis ilmiah diwujudkan dengan tidak adanya unsur-unsur
bahasa yang tidak diperlukan.Ciri kepadatan terpenuhi jika gagasan yang
terungkap sudah memadai dengan unsur bahasa yang terbatas tanpa pemborosan.
Konsistensi dalam penulisan berkaitan dengan keajegan penulisan unsur bahasa,
tanda baca, tanda-tanda lain, dan istilah yang sesuai dengan kaidah.
Akhirnya, bahasa
Indonesia tulis ilmiah dalam artikel ilmiah harus mematuhi kaidah penulisan
ejaan yang dibakukan yaitu EYD. Dalam hal pengembangan paragraf, paragraf yang
digunakan dalam artikel ilmiah harus memiliki tiga persyaratan, yaitu kesatuan
(memiliki satu gagasan pokok) , kesistematisan dan kelengkapan (memiliki ide
penjelas), dan kepaduan (keterkaitan antarkalimat).
Analisis Kebahasaan 1
Karakteristik bahasa Indonesia
artikel ilmiah yang mana yang tidak terpenuhi dalam kalimat-kalimat berikut!
Jelaskan alasan Saudara!
1.
Kemajuan informasi pada era globalisasi ini dikhawatirkan
akan terjadi pergeseran nilai-nilai moral bangsa Indonesia terutama pengaruh
budaya barat yang masuk ke negara Indonesia yang dimungkinkan tidak sesuai dengan
nilai-nilai budaya dan moral bangsa Indonesia.
2.
Karena sulit, maka pengambilan data dilakukan secara
tidak langsung.
3.
Menurut para ahli psikologi bahwa korteks adalah pusat
otak yang paling rumit.
4.
Meskipun sudah diuraikan, namun paparannya belum jelas.
5.
Mulai sejak penentuan masalah, penelitian itu tidak jelas
arahnya.
6.
Peneliti terdiri orang-orang yang mewakili lembaga.
7.
Hubungan rumusan masalah dan simpulan tidak cocok
8.
Para pendidik yang kadangkala atau bahkan sering kena
getahnya oleh ulah sebagian anak-anak mempunyai tugas yang tidak bisa dikatakan
ringan.
9.
Dari uraian tadi penulis dapat menyimpulkan bahwa dalam
menumbuhkan dan membina anak berbakat sangat penting.
10. Kita tahu
bahwa pendidikan di lingkungan keluarga sangat penting dalam penanaman moral
Pancasila.
11. Menurut
Valendika (2004) menyatakan bahwa
milenium ketiga belum dimulai tahun 2000.
12. Setiap
perguruan tinggi wajib melaksanakan pengabdian pada masyarakat
13. Berbagai
temuan baru berhasil diungkapkan dalam penelitian ini
14. Contoh-contoh
ini telah memberi bukti betapa besar peran orang tua dalam pembentukan
kepribadian anak.
15. Penelitian
pasti diawali adanya masalah.
Analisis Kebahasaan 2
Analisislah ketidakcermatan
penggunaan bahasa Indonesia tulis ilmiah dalam dua jenis artikel ilmiah yang
telah Saudara analisis kelengkapan dan ketepatan isi bagian-bagiannya!
BAHAN PENULISAN ARTIKEL
ILMIAH
Bahan penulisan artikel ilmiah dibagi
menjadi dua yaitu bahan mentah dan bahan jadi. Bahan mentah penulisan artikel
ilmiah dapat berupa gagasan, artikel
orang lain,dan buku orang lain. Sedangkan
bahan jadi dapat berwujud makalah, laporan penelitian, laporan pengabdian kepada
masyarakat, dan diktat (margono, 2006). Sebagaimana
sebuah bahan penulisan, baik bahan mentah maupun bahan jadi untuk penyusunan artikel ilmiah akan diolah, diubah, dan disesuaikan sesuai dengan karakteristik artikel ilmiah. Karakteristik yang
dimaksudkan yaitu bergaya selingkung, orisinalitas gagasan/temuan, adanya
diskusi dan referensi, dan berformat esai.
Pengolahan bahan artikel ilmiah yang
berasal dari bahan mentah berupa gagasan harus mempertimbangkan kelayakan
publikasi. Kelayakan publikasi dapat ditentukan dari bobot, urgensi, orisinalitas, dan kemutakhiran
gagasan. Tahap lebih lanjut adalah penguraian gagasan umum menjadi gagasan
khusus.
Penyusunan artikel ilmiah yang diambil dari bahan jadi berupa makalah
dapat
dilakukan dengan menambahkan abstrak dan kata kunci serta menambahkan
pengutipan (membandingkan dengan pendapat penulis lain). Selanjutnya, mengolah
laporan penelitian menjadi artikel ilmiah dapat melalui langkah (1) menghilangkan
data mentah dan tabel, (2) mengurangi rujukan, dan (3) mengubah judul agar lebih singkat dan menarik.
Pengubahan laporan pengabdian kepada
masyarakat menjadi artikel ilmiah dapat ditempuh dengan jalan mengeksplisitkan
landasan ilmiah pengabdian masyarakatserta mendudukkan hasil temuan dalam
kerangka teoritik (pembahasan). Akhirnya,
mengolah diktat dengan artikel ilmiah sebagai purnarupanya dapat
dilakukan dengan cara menganalisis ( membandingkan antarkonsep) serta menemukan
pendapat atau pendirian sendiri.
Daftar
Rujukan
Aditya, Halda. 2007. Menulis Artikel Ilmiah Episode 1, (online),
(http://www. haldaaditya.blogspot.com, diakses 7 Maret 2008).
Astrid. 2007. Pelatihan
Menulis Artikel, (online), ( http://www.itb.ac.id/news/
trackback/1685. diakses 17 September 2007).
Keraf, Gorys. 2004. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
Nugroho H,Dwi.
2007. Jurnal JPI, (online), ( http://jurnaljpi.files.
wordpress. com, diakses 6 Maret 2008).
Putra, Budi.
2007. Kiat Menulis artikel, (online), (http://thegadgetnet.com.,
diakses 17 September 1997).
Rosidi, Imron. 2005.
Ayo Senang Menulis Karya Tulis Ilmiah. Jakarta: Media Pustaka.
Soeseno, Slamet.
1982. Teknik Penulisan Ilmiah Populer.
Jakarta: Gramedia.
Universitas
Jember. 2007. Artikel Ilmiah,
(online), (http://elearning.unej.ac.id.,
diakses 17 September 2007).
Wordpress.Com.
2006. Kiat Menulis Artikel Iptek di Media,
(online), (http://jurnalisme.wordpress.com, diakses
6 Maret 2008).
Saukah,
Ali dan Mulyadi Guntur Waseso (ed.). 2006. Menulis
Artikel untuk Jurnal Ilmiah. Malang: UM Press.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar