Sabtu, 02 November 2013

CRITICAL REVIEW JURNAL TENTANG PENCEMARAN LINGKUNGAN

I.              TOPIK PENELITIAN
A.    Tinjauan
1.      Jurnal 1
“KEMAMPUAN SISTEM SARINGAN PASIR-TANAMAN MENURUNKAN NILAI BOD DAN COD AIR TERCEMAR LIMBAH PENCELUPAN”
Pembahasan berorientasi pada cara penanggulangan tercemarnya air dengan menggunakan saringan.
2.      Jurnal 2
STUDY OF POLLUTANT DISTRIBUTION IN BENOA BAY USING NUMERICAL SIMULATION AND SATELLITE DATA
Pembahasan berorientasi pada penyebab euthrofikasi.
B.     Kritik
Dilihat dari pembahasan yang berbeda dari kedua jurna tersebut, merupakan suatu pengetahuan yang saling melengkapi. Kedua jurnal ini sangat penting, satu menunjukkan penyebab suatu ingkungan air tercemar, sedangkan jurnal ainnya menujukkan cara baru dalam menanggulangi pencemaran tersebut dengan menggunakan saringan khusus.


II.          LATAR BELAKANG
A.    Tinjauan
1.      Jurnal 1
Perairan yang diteliti telah terpolusi, disini dilakuka peneitian untuk menanggulangi polusi tersebut dengan menggunakan saringan khusus yang dibuat dengan ukuran khusus dan diletakkan pada kedalaman tertentu pula.
2.      Jurnal 2
Benoa Bay adalah tempat penelitian pada jurnal ini. Tempat tersebut adalah tempat terkenal di pulau bali, disana terjadi pembangunan yang cepat, tempat berkumpunya turis, dan menjadi pusat transportasi. Daerah tersebut juga dapat dikategorikan sebagai daerah kepulauan (memiliki perairan yang hampir sama banyaknya dengan luas daratannya), akan tetap perairan tersebut beberapa saat ini mengalami euthrofikasi dan merugikan organisme di ingkungan tersebut.
B.     Kritik
Latar belakang yang diungkapkan pada kedua jurnal tersebut tepat untuk dilaksanakan suatu penelitian. Dengan fokus perhatian yang dapat dikatakan saling mengisi, jurnal yang membahas tentang penyebab terjadinya polusi ini akan dapat sedikitnya terbantu oleh jurnal lainnya untuk meneiti cara menanggulangi polusi tersebut.


III.       TUJUAN PENELITIAN
A.    Tinjauan
1.      Jurnal 1
Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa efektif dan efisienkah penggunaan saringan khusus untuk menanggulangi polusi air.
2.      Jurnal 2
Tujuan yang diusung oleh jurnal ini adalah untuk megetahui penyebab tercemarnya air, distribusi polusi fosfat, da tota luasnya pencemaran.
B.     Kritik
Tidak ada yang salah dengan tujuan-tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan masing-masing jurnal tersebut. Tujuan-tujuan tersebut memang sangat penting untuk dicapai mengingat permasalahan yang terjadi adalah permasalahan yang telah  memakan waktu cukup lama, kritik untuk jurnal kedua adalah akan lebih baik apabila disertai pula metode penanggulangannya.

IV.       METODE PENELITIAN
A. Tinjauan
1. Jurnal 1
Metode penelitian pada jurnal ini membahas tentang tempat dan waktu penelitian, bahan dan alat penelitian, parameter yang diamati dan cara pengumpulan data.
2. Jurnal 2
Metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah pengumpuan data dan analisisnya, dimana data yang diperoleh adalah data primer dan data sekunder..
B. Kritik
Metode penelitian yang dipergunakan pada kedua jurnal ini bagus, meskipun apresiasi perlu ditunjukkan kepada metode penelitian jurnal kedua karena menggunakan fasiitas satellite, akan tetapi ada beberapa saran yang ditujukan untuk jurnal kedua, yaitu metode penelitiannya yang kurang, seharusnya ditambahi dengan proses pengolahan limbah tersebut.



V.          HASIL DAN BAHASAN PENELITIAN
A.    Tinjauan
1.      Jurnal 1
Hasil memuaskan dicapai pada penelitian yang dilakukan untuk menerbitkan jurnal ini, hasil-hasi tersebut diantaranya menunjukkan lama proses penyaringan 20 hari menunjukkan rata-rata penurunan BOD sebesar 93,63% dengan nilai 5,79 yaitu dibawah baku mutu air golongan B, juga memberikan nilai COD sebesar 58,57 masih berada di baku mutu air golongan B dengan efektivitas penurunan sebesar 56,50%.
2.      Jurnal 2
Hasil dan pembahasan penelitian pada jurnal ini menunjukkan tingkat arus tidal yang buruk, beberapa fakta terungkap tentang buruknya polusi air dikarenakan fosfat dan arus tidal yang buruk. Beberapa gambar yang menunjukkan modell tekstur arus yang menggunakan persamaan 2 dimensi untuk menunjukkan kedalaman hasil hampir sama dengan meode in-situ, diketahui pula arus tidal maksimum mencapai 0,86 meter per detik. ALOS/AVNIR pun menunjukkan pemetaan yang bagus terhadapat distribusi sedimen..
B.     Kritik
Masing-masing jurnal tersebut memiliki hasil dan pembahasan yang bagus. Pada jurnal pertama, hasil dan pembahasannya cukup bagus, menunjukkan hasil yang benar-benar memuaskan, akan tetapi perlu diteliti lebih lanjut utuk memperbaiki kadar COD yang masih berada di baku mutu air golongan B. Sedangkan paada jurnal 2, hasil dan pembahasannya terlalu padat, meskipun memang ituah tujuan dari penelitian pada jurna ini, akan lebih baik jikalau ditambahi dengan solusi-solusi untuk penanggulangan polusi ini.



ABSTRAK JURNAL 1
Limbah pencelupan memberi andil yang besar terhadap pencemaran badan air khususnya di Denpasar dan sekitarnya. Limbah dengan karakteristik mengandung zat warna, detergen dan bersifat asam yang dilepas akan menimbulkan dampak degradasi lingkungan dalam spektrum waktu yang panjang. Tidak adanya upaya penerapan standar unit pengolahan limbah menimbulkan dampak pencemaran dan rusaknya lingkungan yang kian meluas.Unit pengolahan limbah diterapkan dengan pertimbangan teknologi dengan skala kecil dan terjangkau oleh masyarakat secara luas (terutama industri kecil), terpadu dengan konsep taman (penghijauan dan estitika).
Sistem penyaringan dibuat berukuran 100 x 50 cm2 dengan kedalaman 40 cm yang dilengkapi dengan saluran pemasukan dan pengeluaran (sampling port). Dengan susunan bahan terdiri dari lapisanlapisan dari bawah keatas berturut-turut kerikil kasar setebal 5 cm, ijuk 5 cm, campuran pasir halus setebal 25 cm, ijuk 5 cm dan batu bata atau batu apung setebal 10 cm. Tanaman digunakan jenis teles-talesan yang tahan pada kondisi basah ditanam guna menciptakan risosfer akar untuk pertumbuhan mikroba perombak maupun sebagai penyerap.
Nilai BOD mengalami penurunan selama proses penyaringan. Penurunan terjadi pada ketiga retensi waktu 3, 10 dan 20 hari. Pemajangan dengan retensi waktu 20 hari memberikan nilai BOD terendah yaitu rata-rata 5,79 ( dibawah baku mutu air golongan B). Lama proses penyaringan 20 hari memiliki persen efektivitas tertinggi (nilai COD terendah) yaitu 58,57 sedangkan dengan lama proses penyaringan 10 hari menurunkan nilai COD hingga sebesar 61,38 dan memiliki hasil yang berbeda dengan lama penyaringan 3 hari yaitu sebesar 76,68. Bak penyaringan pada penelitian ini belum mampu menurunkan nilai COD hingga dibawah baku mutu air golongan B maupun D. Sementara lama proses penyaringan 3, 10 dan 20 hari menunjukan sedikit kecenderungan peningkatan nilai pH masing-masing 6,87, 6,97 dan 7,00.



ABSTRAK JURNAL 2
Euthrofication that caused by nitrate and phosphate contamination and also sedimentation process is the main problem that took place in Benoa Bay Territorial water. The distribution of phosphate pollutant in Benoa bay territorial water was modeled by numeric of Princeton Ocean model (POM). The input of this pollutant model were a tidal current pattern, M2 tidal current residue, biological factor, physic and chemistry, that influenced pollutant concentration. Meanwhile, the sedimentation concentration was mapped with ALOS AVNIR-2 sensor image satellite and this image was analysed with statistic method (Linear Regression).
The result of phosphate modeling concentration was 0.1 mg/1 to 0.0022 mg/1, where the concentration was categorized very hazardous to the territorial water environment. Because the phosphate concentration in a pollutant resources was beyond the standard level of environmental quality, that was 0.015 mg/1 for fishery cultivation and also tourism activity (Bali Governor Regulation No.8th 2007). While, the direction of the distribution was affected by current pattern of movement, that was when the ebb level of high water moving into the bay and when the ebb to high tide moving out of the bay.
The result of statistic approaches with ALOS of AVNIR-2 censor can be used for mapping sedimentation distribution advantages in Benoa Bay. The values were: R2 Band 1 is 0.3839, Band 2 is 0.6123 and Band 3 is 0.5468. In this methodology, the correlation was not significant, due to, the quantity of in-situ data was small and the time research was not at the same time with satellite data.




SUMBER
Suyasa, I W. Budiarsa. 2007. Kemampuan Sistem Saringan Pasir-Tanaman Menurunkan Nilai Bod dan Cod Air Tercemar Limbah Pencelupan. Udayana. Diunduh dari http://isjd.pdii.lipi.go.id/index.php/Search.html?act=tampil&id=40754&idc=27. (Pada !5 Oktober 2012)
Ardana, Komang. 2007. Study Of Pollutant Distribution In Benoa Bay Using Numerical Simulation And Satellite Data. Bali. Diunduh dari http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/

Tidak ada komentar: