Menyusun makalah akademik merupakan tugas rutin mahasiswa
pada hampir semua matakuliah. Karena
itu, menguasai proses penulisan dan keterampilan
yang mendukung produktivitas/pembuatan makalah merupakan sebuah kewajiban. Sebelumnya,
akan dipaparkan terlebih dahulu definisi,
ragam, dan karakteristik makalah yang
baik.
Pengertian
Makalah Akademik
Makalah merupakan karya tulis ilmiah mengenai suatu
topik. Karena itu, paparannya didasarkan atas
hasil studi, baik secara langsung melalui observasi lapangan maupun secara
tidak langsung melalui studi kepustakaan. Kemudian karya tersebut disajikan dalam pertemuan ilmiah (lokakarya,
seminar, simposium, konferensi, konvensi, diskusi akademik, perkuliahan, dan
kegiatan ilmiah lainnya). Makalah ditulis untuk berbagai fungsi, di antaranya
untuk memenuhi tugas yang dipersyaratkan dalam matakuliah tertentu, berfungsi
menjelaskan suatu kebijakan, dan berfungsi menginformasikan suatu temuan.
Ragam
Makalah Akademik
Ragam makalah terbagi dua, yaitu makalah biasa (common
paper) dan makalah posisi (position paper).
Jenis pertama mendeskripsikan suatu gagasan, kebijakan, atau temuan kepada
pihak lain dan berfungsi untuk menunjukkan pemahaman seseorang terhadap
permasalahan yang dibahas. Makalah jenis kedua menunjukkan posisi teoretis
penulis dalam suatu kajian yang memperlihatkan di pihak mana dia berdiri serta
alasannya yang didukung oleh teori-teori atau data yang relevan.
Karakteristik Makalah yang Baik
Secara umum, tujuan penulisan makalah adalah meyakinkan pembaca tentang kebernalaran topik dan pentingnya
topik untuk diketahui dan diperhatikan. Makalah
bersifat ilmiah bercirikan objektif,
tidak memihak, berdasarkan fakta, sistematis, logis, dan jujur.
Makalah yang baik memiliki karakteristik antara lain: (1)
fokus pada topik terpilih, (2)
masalah/topik yang dibahas signifikan
(penting), (3) jelas tujuan pembahasannya, (4) jelas pengorganisasian
pembahasannya, (5) merefleksikan secara kritis dan luas bacaan artikel, buku,
dan material lainnya yang relevan, (6) menyajikan penjelasan yang masuk akal
dan ilmiah, (7) menulis dengan gaya yang jelas serta dengan bahasa yang benar dan tepat, dan (8) mencantumkan
semua sumber informasi secara tepat.
Berdasarkan sifat
dan jenis penalaran yang digunakan, makalah terbagi atas tiga jenis, yaitu
makalah deduktif, induktif, dan campuran. Berdasarkan jumlah halamannya
terdapat dua jenis makalah yaitu makalah pendek (antara 10-20 halaman) dan makalah
panjang (lebih dari 20 halaman).
Komponen Utama
Makalah
Makalah memiliki tiga komponen yaitu bagian awal, bagian inti (pendahuluan, teks utama, dan
penutup), dan bagian akhir (daftar rujukan dan lampiran [jika ada]). Ada
kalanya tiga komponen ini tidak secara eksplisit disebutkan, tetapi dapat
diidentifikasi melalui isi dan gaya penulisan.
Bagian awal
Bagian awal berisi sampul, daftar isi, daftar tabel, dan
daftar gambar. Halaman sampul berisi judul makalah, keperluan atau maksud
ditulisnya makalah, nama penulis, dan tempat serta waktu penulisan. Daftar isi
dipandang perlu jika makalah lebih dari
20 halaman. Selanjutnya, daftar tabel dan gambar (jika ada), ditulis menjadi
satu dengan daftar isi seandainya hanya terdapat sebuah tabel dan gambar.
Berikut ini contoh halaman sampul
Bagian inti
Bagian ini memiliki tiga unsur pokok, yaitu pendahuluan,
teks utama (pembahasan topik-topik), dan penutup. Fungsi utama bagian pendahuluan
adalah untuk memberikan gambaran informasi dari makalah yang akan dibahas/
didiskusikan. Pendahuluan dapat ditulis dalam satu atau beberapa paragraf. Pendahuluan
berisi lima sampai lima belas persen dari total keseluruhan makalah. Bagian
pendahuluan berisi penjelasan tentang latar belakang penulisan makalah, masalah
atau topik bahasan beserta batasannya, dan tujuan penulisan makalah.
Latar belakang penulisan makalah berisi hal-hal yang
melandasi perlunya ditulis makalah.
Bagian ini harus membawa pembaca pada topik atau masalah yang dibahas dan
menunjukkan bahwa topik atau masalah tersebut perlu dibahas. Terdapat beberapa
alternatif yang dapat digunakan untuk menyusun bagian ini di antaranya adalah
(1) memulai dengan sesuatu yang diketahui bersama, (2) memulai dengan pertanyaan
retoris, dan (3) mengawali dengan kutipan orang terkenal, ungkapan/slogan yang relevan dengan topik
yang akan dibahas.
Masalah atau topik bahasan
sebenarnya merupakan hal yang pertama kali harus ditetapkan dalam penulisan
makalah. Setelah itu, diikuti dengan penyusunan garis besar isi makalah
(kerangka makalah), pengumpulan bahan penulisan makalah, dan penulisan draf makalah serta revisi draf makalah. Jika topik makalah
ditentukan sendiri oleh penulis, beberapa hal yang dapat dipertimbangkan antara lain: (1) ada
manfaatnya dan layak dibahasa, (2) menarik dan sesuai minat, (3) dikuasai dan tidak
terlalu asing/baru, serta (4) bahan memungkinkan diperoleh.
Topik sering disamakan dengan judul. Pada dasarnya topik
berbeda dengan judul. Topik merupakan masalah pokok yang dibahas sedangkan
judul merupakan label atau nama dari makalah yang ditulis. Pertimbangan dalam
membuat judul adalah (1) mencerminkan isi makalah, (2) berbentuk frasa/klausa,
(3) singkat dan jelas (5-15 kata), (4) menarik perhatian pembaca
Perumusan
tujuan penulisan makalah dimaksudkan untuk mengarah pada hal yang ingin dicapai
dengan penulisan makalah tersebut. Fungsi tujuan penulisan bagi penulis adalah
sebagai pengarah kegiatan yang
selanjutnya dilakukan. Bagi pembaca, tujuan penulisan bermanfaat memberikan informasi
tentang hal yang disampaikan dalam makalah. Perumusan tujuan penulisan dapat
dilakukan dengan teknik kalimat kompleks atau dalam bentuk rincian.
Penulisan bagian teks utama dapat dikatakan sebagai inti
kegiatan penulisan makalah. Bagian ini membahas topik secara dalam dan tuntas
dengan gaya penulisan ringkas, lancar,
dan langsung pada masalah, serta menggunakan bahasa yang baik dan benar.
Pembahasan topik beserta subtopiknya dapat dilakukan dengan menata dan
merangkai bahan yang telah dikumpulkan. Teknik merangkai bahan dapat dilakukan
dengan: (1) memulai dari ide yang sederhana/khusus menuju kompleks/umum atau sebaliknya,
(2) menggunakan teknik perumpamaan, kiasan, penganalogian, perbandingan, (3) dengan teknik diagram dan klasifikasi, serta
(4) dengan teknik pemberian contoh.
Bagian penutup berisi
kesimpulan atau rangkuman pembahasan dan sasran-saran (jika ada). Penulisan
bagian ini dapat dilakukan dengan penegasan kembali atau peringkasan dari
pembahasan, tanpa kesimpulan atau menarik kesimpulan dari apa yang dibahas.
Jika terdapat saran, penulisannya harus eksplisit (kepada siapa dan tindakan
apa atau hal apa yang disarankan).
Bagian akhir
Bagian akhir makalah berisi daftar rujukan dan
lampiran-lampiran (jika ada). Teknik
penulisan daftar rujukan (mengacu kepada Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, edisi
keempat, UM Press) secara ringkas dipaparkan sebagai berikut.
Buku yang berisi kumpulan artikel (ada editornya)
Aminuddin (Ed.). 1990. Pengembangan Penelitian Kualitatif dalam Bidang bahasa dan Sastra.
Malang: HISKI Komisariat Malang dan YA3.
Karya terjemahan
Bloomfield, Leonard. Tanpa Tahun. Bahasa. Terjemahan oleh I. Sutikno. 1995.Jakarta:
Gramedia.
Artikel dalam majalah atau koran
Gardner, H. 1981. Do Babies Sing a Universal Song? Psychology Today, hlm. 70-76.
Artikel dalam buku kumpulan artikel (ada editornya)
Hasan,
M.Z. 1990. Karakteristik Penelitian Kualitatif. Dalam Aminuddin (Ed.), Pengembangan Penelitian Kualitatif dalam
Bidang bahasa dan Sastra (hlm. 12-25). Malang : HISKI Komisariat Malang dan YA3.
Artikel
dalam judul
Hanafi, A.
1989. Partisipasi dalam Siaran Pedesaan dan Pengadopsian Inovasi. Forum
Penelitian, 1(1):33-47.
Karya
individual dari internet
Hitchcock,
S., Carr, L. 7 Hall, W. 1996. A Survey of
STM Online Journals, 1990-95: The Calm before the Storm, (Online),
(http://journal.ecs.soton.ac.uk/survey/survey.html, diakses 12 Juni 1996).
Koran tanpa penulis
Jawa Pos, 23 Agustus , 2006. Apakah
Rakyat Sudah Merdeka?, hlm. 4.
Buku
Oke, I.G.K dan Suparno. 1994. Linguistik Umum.
Jakarta: Depdikbud.
Pateda, Mansoer.1990. Linguistik: Sebuah Pengantar.
Bandung: Penerbit Angkasa.
Ramlan, M. 1981. Ilmu Bahasa Indonesia Sintaksis.
Yogjakarta:UP Karyono.
Rusmaji, Oscar. 1993. Aspek-Aspek
Sintaksis Bahasa Indonesia. Malang: Penerbit IKIP Malang.
Samsuri.1987. Analisis
Bahasa. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Tarigan, Henry Guntur.1986. Pengajaran Sintaksis.
Bandung: Penerbit Angkasa.
Verhaar, J.W.M. 1988. Pengantar Linguistik.
Yogjakarta. Gadjah Mada University Press.
Lampiran umumnya berupa data (angka/verbal) yang dipandang penting
tetapi tidak dimasukkan dalam batang tubuh. Bagian ini hendaknya diberi nomor
halaman.
Langkah-Langkah
Penulisan Makalah Akademik
Menentukan dan membatasi
topik
Topik
berasal dari kata Yunani, topoi yang berarti ‘tempat’. Artinya, kita
menempatkan pokok persoalan atau pembahasan. Oleh karena itu, dalam
karang-mengarang, topik adalah ‘pokok pembicaraan’. Ada empat syarat
pemilihan topik, yaitu (a) menarik perhatian penulis, (b) diketahui dan
dikuasai oleh penulis, (c) harus cukup sempit dan terbatas, dan (d) sebaiknya,
tidak terlalu baru, teknis, atau kontroversial.
Membuat
kerangka (Outline) dan mengumpulkan
bahan/sumber
Sebuah karangan dibangun
oleh bab atau subbab. Bab dibangun oleh paragraf, dan paragraf dibangun
oleh kalimat, dan seterusnya. Demikian pula makalah dibangun oleh judul, nama
penulis, serta abstrak dan kata kunci (tidak harus ada). Unsur itu diikuti dengan bagian
pendahuluan yang menyuguhkan teori, metode, hasil, dan pembahasan. Kemudian
bagian tersebut dilanjutkan dengan kesimpulan dan saran, dan daftar pustaka.
Membaca
pustaka dan menentukan bagian-bagian penting yang akan dirujuk
Kerangka makalah dapat diberi isi dan “daging” dengan
informasi, data, dan teori yang telah dikumpulkan melalui kegiatan membaca
buku, artikel jurnal, makalah, dan rujukan lain yang berkaitan dengan gagasan
yang akan dikembangkan. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan memeriksa indeks
subjek sebuah referensi, menemukan kata kunci dengan piranti software,
dan mencatat serta mengelompokkan hasil membaca ke dalam unsur kerangka makalah
yang telah dibuat atau ke dalam catatan tersendiri.
Menulis
draf makalah
Bagian ini merupakan pengembangan kerangka
karangan sehingga menghasilkan draf. Kerangka dapat dikembangkan melalui dua
cara. Pertama, pengembangan secara alamiah, yaitu pengurutan pokok
pikiran sesuai dengan dimensi kehidupan manusia yang nyata. Kerangka alamiah
terdiri atas tiga jenis kerangka karangan: pengembangan spasial, pengembangan kronologis, dan pengembangan berdasarkan topik yang ada.
Kedua, pengembangan kerangka karangan secara logis, yaitu pengurutan pokok
pikiran yang sesuai dengan penalaran manusia dalam usaha mereka untuk menemukan
landasan bagi setiap pokok persoalan.
Menyunting
sendiri draf makalah yang telah dihasilkan
Langkah berikutnya adalah menyunting draf
makalah dari berbagai segi, di antaranya kebenaran isi, penempatan informasi,
tanda baca, kesalahan cerak, dan kebenaran fakta. Penulis makalah perlu
meneliti secara cermat, apakah bukti-bukti yang disampaikan itu mendukung
pernyataan-pernyataan yang diutarakan, dan seberapa banyak waktu yang harus
digunakan oleh pembaca untuk memahaminya? Segala sesuatu yang diperkirakan
menimbulkan salah paham harus dihindari dan dihilangkan.
Meminta
teman sejawat untuk menyunting makalah yang telah dihasilkan
Jika penulis telah menyunting makalahnya
sendiri, sebaiknya dia meminta kepada temannya untuk membaca makalah tersebut,
kemudian meminta memberikan gagasan, saran,
kritik, perbaikan, perubahan, dan bentuk perbaikan lainnya. Langkah ini
penting karena kadang-kadang penulis telah merasa benar dengan karyanya, tetapi
tatkala dibaca orang lain, ia memiliki banyak kelemahan.
Menyempurnakan
makalah
Jika berbagai bentuk perbaikan, saran, dan
kritik teman itu benar, argumentatif, dan objektif, langkah berikutnya adalah
memperbaiki dan menyempurnakan makalah. Baca kembali makalah itu dari awal
sampai akhir hingga tidak dijumpai lagi kesalahan atau kekeliruan yang
mengganggu pemahaman pembaca.
Daftar Rujukan
Blogspot.com.
2009. Tips Menulis Makalah, (online), (http://gudangmakalah.
blogspot. com/2009/01/tips-menulis-makalah.html, diakses 20
Februari 2009).
Saukah, Ali dan
Mulyadi Guntur Waseso (ed.). 2006. Menulis
Artikel untuk Jurnal Ilmiah. Malang: UM Press.
Universitas
Negeri Malang. 2000. Pedoman Penulisan
Karya Ilmiah. Edisi Keempat. Malang: UM Press.
Wordpress.com. 2008. Penulisan
Paper dan Makalah Akademik, (online) (http://myenglish01.wordpress.com/2008/07/15/penulisan-paper-dan-makalah-akademik,
diaakses 20 Februari 2009).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar