Secara
umum wawancara dapat diartikan dengan suatu
percakapan yang memiliki
maksud-maksud tertentu. Pada wawancara, pewawancara dan responden berhadapan
secara langsung (face to face) untuk mendapatkan informasi secara lisan
dengan tujuan baik untuk mendapatkan data maupun informasi yang diperlukan.
Wawancara itu sendiri merupakan salah satu cara yang
sangat populer sebagai salah satu metode untuk menyeleksi karyawan dalam suatu
perusahaan (disebut juga dengan wawancara kerja). Bagi perusahaan-perusahaan
kecil dan menengah wawancara kerja seringkali merupakan metode yang paling
diandalkan, mengingat biaya yang dikeluarkan relatif murah. Atasan dari
perusahaan yang bersangkutan itu sendiri dapat langsung bertatap muka dengan si
pelamar.
Tujuan Wawancara
Kerja
Wawancara
kerja (job interview) saat ini
merupakan salah satu aspek penting dalam proses rekrutmen dan seleksi karyawan.
Meskipun validitas wawancara dianggap lebih rendah jika dibandingkan dengan
metode seleksi yang lain seperti psikotest tetapi wawancara memiliki berbagai
kelebihan yang memudahkan petugas seleksi dalam menggunakannya.
Apapun
penilaian pelamar (calon karyawan), wawancara kerja sebenarnya memberikan suatu
kesempatan atau peluang bagi pelamar untuk mengubah lowongan kerja menjadi
penawaran kerja. Mengingat bahwa wawancara kerja tersebut merupakan suatu
proses pencarian pekerjaan yang memungkinkan pelamar untuk memperoleh akses
langsung ke perusahaan (pemberi kerja), maka proses dan hasil (performance) wawancara kerja merupakan
suatu hal yang sangat krusial dalam menentukan apakah pelamar akan diterima
atau ditolak.
Bagi si
pelamar, wawancara kerja memberikan kesempatan kepadanya untuk menjelaskan
secara langsung pengalaman, pengetahuan, ketrampilan, dan berbagai faktor
lainnya yang berguna untuk meyakinkan perusahaan bahwa dia layak (qualified) untuk melakukan pekerjaan
(memegang jabatan) yang ditawarkan.
Bagi
perusahaan, wawancara kerja merupakan salah satu cara untuk menemukan kecocokan
antara karakteristik pelamar dengan persyaratan jabatan yang harus dimiliki
pelamar tersebut untuk memegang jabatan/pekerjaan yang ditawarkan.
Diskusi 1
1. Melalui
wawancara kerja, si pelamar berkesempatan untuk menunjukkan kemampuan
interpersonal, profesional, dan gaya hidup atau kepribadian pelamar. Jelaskan
pendapat Saudara!
2. Menurut
Saudara , apakah tujuan umum dari
wawancara kerja?
Teknik Wawancara
Kerja
Dua
teknik wawancara yang biasa dipergunakan perusahaan dalam melakukan wawancara
kerja adalah wawancara kerja tradisional dan wawancara kerja behavioral. Dalam
praktiknya, perusahaan seringkali mengombinasikan kedua teknik ini untuk
memperoleh data yang lebih akurat.
Wawancara
kerja tradisional menggunakan pertanyaan-pertanyaan terbuka seperti “mengapa
anda ingin bekerja di perusahaan ini”, dan “apa kelebihan dan kekurangan anda”.
Kesuksesan atau kegagalan dalam wawancara tradisional akan sangat lebih
bergantung pada kemampuan berkomunikasi pelamar dalam menjawab
pertanyaan-pertanyaan, daripada kebenaran atau isi dari jawaban yang diberikan.
Selain itu, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan lebih banyak bersifat
mengklarifikasikan apa yang ditulis dalam surat lamaran dan CV pelamar. Dalam
wawancara kerja tradisional, recruiter biasanya
ingin menemukan jawaban atas 3 (tiga) pertanyaan:
1. Apakah pelamar
memiliki pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan untuk melakukan pekerjaan;
2.
Apakah pelamar memiliki antusias dan etika kerja yang
sesuai dengan harapan recruiter;
3.
Apakah pelamar akan bisa bekerja dalam tim dan memiliki
kepribadian yang sesuai dengan budaya perusahaan.
Wawancara kerja behavioral didasarkan pada teori bahwa kinerja
”performance” (kinerja) di masa lalu
merupakan indikator terbaik untuk meramalkan perilaku pelamar di masa mendatang
(ketika bekerja). Wawancara kerja dengan teknik ini sangat sering digunakan untuk
merekrut karyawan pada level manajerial atau oleh perusahaan yang dalam
operasionalnya sangat mengutamakan masalah-masalah kepribadian. Wawancara kerja
behavioral dimaksudkan untuk mengetahui respon pelamar terhadap suatu kondisi
atau situasi tertentu sehingga pewawancara dapat melihat bagaimana pelamar
memandang suatu tantangan/permasalahan dan menemukan solusinya.
Pertanyaan-pertanyaan yang biasanya diajukan antara lain: "coba Anda
ceritakan pengalaman Anda ketika gagal mencapai target yang ditetapkan”, dan
“berikan beberapa contoh tentang hal-hal apa yang Anda lakukan ketika Anda
dipercaya menangani beberapa proyek sekaligus”. Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
tersebut pelamar perlu mempersiapkan diri untuk mengingat kembali situasi,
tindakan dan hasil yang terjadi pada saat yang lalu. Selain itu, sangat penting
bagi pelamar untuk memancing pertanyaan-pertanyaan lebih lanjut dari
pewawancara agar dapat menjelaskan secara rinci gambaran situasi yang
dihadapinya. Untuk itu, diperlukan ketrampilan berkomunikasi yang baik dari pelamar. Keberhasilan atau kegagalan dalam
wawancara ini sangat bergantung pada kemampuan pelamar dalam menggambarkan
situasi yang berhubungan dengan pertanyaan pewawancara secara rinci dan
terfokus. Dalam wawancara kerja behavioral, pelamar harus dapat menyusun
jawaban yang mencakup 4 (empat) hal:
1. Menggambarkan
situasi yang terjadi saat itu;
2. Menjelaskan
tindakan-tindakan yang diambil untuk merespon situasi yang terjadi;
3. Menceritakan hasil yang dicapai;
4. Apa
hikmah yang dipetik dari kejadian tersebut (apa yang dipelajari).
Dalam wawancara behavioral ini teknik yang paling sering
dipergunakan adalah yang disebut S-T-A-R atau S-A-R atau P-A-R. Antara lain:
a. Situation/Problem/Task
Pelamar diminta untuk menggambarkan
situasi yang terjadi atau tugas-tugas yang harus dilaksanakannya pada masa
lalu. Pelamar harus menggambarkan situasi atau tugas tersebut secara spesifik,
rinci, dan mudah dipahami oleh pewawancara. Situasi atau tugas yang digambarkan dapat berasal
dari pekerjaan sebelumnya, pengalaman semasa sekolah, pengalaman tertentu, atau
berbagai kejadian yang relevan dengan pertanyaan pewawancara.
b.
Action
Pelamar diminta untuk menggambarkan
tindakan-tindakan yang diambil dalam menghadapi situasi/ masalah/ tugas di
atas. Dalam hal ini pelamar harus bisa memfokuskan pada permasalahan. Meskipun
mungkin permasalahan yang ada ditangani oleh beberapa orang atau team, pelamar harus memberikan
penjelasan tentang apa saja peranannya dalam team tersebut – jangan mengatakan
apa yang telah dilakukan oleh team tetapi apa yang telah dilakukan pelamar
sebagai bagian dari team.
c.
Results
Pelamar diminta menjelaskan hasil-hasil
apa saja yang dicapai. Apa saja hambatan yang terjadi jika hasil tidak
tercapai. Apa yang terjadi
kemudian setelah permasalahan tersebut selesai dikerjakan. Lalu apa pelajaran yang dapat dipetik oleh pelamar dari kejadian tersebut.
kemudian setelah permasalahan tersebut selesai dikerjakan. Lalu apa pelajaran yang dapat dipetik oleh pelamar dari kejadian tersebut.
Menangani
Pertanyaan Bersifat Umum
Pada umumnya pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam
wawancara kerja sangat bergantung pada teknik
yang digunakan oleh pewawancara. Jika menggunakan teknik wawancara kerja
tradisional maka pertanyaan-pertanyaan yang sering diajukan adalah sebagai
berikut:
1. Jelaskan
pada saya bagaimana Anda menggambarkan diri anda?
2. Apa saja
prestasi yang pernah Anda raih pada pekerjaan yang
terdahulu / ketika sekolah?
terdahulu / ketika sekolah?
3. Mengapa Anda
berhenti dari perusahaan yang lalu?
4. Apa
tugas-tugas Anda pada pekerjaan yang lalu?
5. Darimana
Anda mengetahui perusahaan ini?
6. Mengapa Anda
tertarik untuk bekerja di perusahaan ini?
7. Jika Anda
diterima bekerja untuk jabatan ini, apa yang akan Anda
lakukan?
lakukan?
8. Apa hobi
Anda?
Dalam wawancara yang menggunakan teknik wawancara kerja
behavioral, pertanyaan-pertanyaan di atas seringkali ditambahkan dengan
pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:
pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:
1. Ceritakan
pada saya/kami kapan Anda mengalami suatu situasi yang
sangat tidak menyenangkan dan bagaimana Anda berhasil keluar dari situasi
tersebut.
sangat tidak menyenangkan dan bagaimana Anda berhasil keluar dari situasi
tersebut.
2. Ceritakan
pada saya/kami bagaimana Anda meyakinkan klien Anda ketika
anda melakukan presentasi.
anda melakukan presentasi.
3. Coba Anda
ceritakan bagaimana anda mengatasi situasi dimana anda
harus melakukan banyak tugas dan anda harus membuat prioritas tugas mana yang harus didahulukan.
harus melakukan banyak tugas dan anda harus membuat prioritas tugas mana yang harus didahulukan.
4. Bisakah Anda
ceritakan keputusan apa yang paling sulit anda buat
dalam setahun terakhir ini? Mengapa demikian?
dalam setahun terakhir ini? Mengapa demikian?
5. Ceritakan
mengapa tim Anda gagal mencapai target pada tahun
sebelumnya dan bagaimana anda memotivasi team tersebut sehingga dapat meraih sukses di tahun berikutnya.
sebelumnya dan bagaimana anda memotivasi team tersebut sehingga dapat meraih sukses di tahun berikutnya.
6. Bagaimana
cara Anda menyelesaikan konflik? Bisa beri contoh?
7. Bisakah
anda ceritakan suatu kejadian dimana Anda mencoba untuk
menyelesaikan suatu tugas dan ternyata gagal?
menyelesaikan suatu tugas dan ternyata gagal?
8. Ceritakan
apa yang Anda lakukan ketika dipaksa membuat suatu aturan
yang tidak menyenangkan bagi karyawan tetapi menguntungkan bagi perusahaan.
yang tidak menyenangkan bagi karyawan tetapi menguntungkan bagi perusahaan.
Sebagai suatu proses yang melibatkan interaksi antara
kedua belah pihak, dalam wawancara kerja pelamar juga biasanya diberikan
kesempatan untuk
mengajukan pertanyaan. Oleh karena itu, akan sangat baik jika pelamar mempersiapkan beberapa pertanyaan, misalnya:
mengajukan pertanyaan. Oleh karena itu, akan sangat baik jika pelamar mempersiapkan beberapa pertanyaan, misalnya:
·
Apa yang diharapkan dari saya jika saya diterima untuk
jabatan ini?
·
Menurut pengalaman di sini, apa yang merupakan tantangan
terbesar bagi pemegang jabatan ini?
·
Apakah ada pelatihan (internal maupun eksternal) yang
dapat membantu
saya untuk lebih berperan jika saya diterima bekerja di perusahaan ini?
saya untuk lebih berperan jika saya diterima bekerja di perusahaan ini?
·
Adakah ada hal-hal khusus di luar uraian jabatan yang
harus saya
selesaikan dalam waktu tertentu?
selesaikan dalam waktu tertentu?
Diskusi 2
Jawablah pertanyaan umum yang biasanya diajukan dalam
wawancara kerja berikut ini!
- Apa
kelebihan dan kekurangan Anda?
- Apakah
makna profesionalisme menurut Anda?
- Apakah pengertian kerja tem (team work) menurut Anda?
Menangani
Pertanyaan yang Bersifat Pribadi
Berbeda
dengan kondisi di negara-negara barat, hak individu sangat dijunjung tinggi dan
telah memiliki perangkat hukum sangat memadai tentang hal-hal yang mengatur
hak-hak pribadi seseorang sehingga para pewawancara sangat berhati-hati dalam
mengajukan pertanyaan. Di Indonesia justru sebaliknya.
Dalam wawancara kerja di perusahaan-perusahaan, di
Indonesia seringkali pewawancara justru banyak menggali masalah-masalah yang
bersifat pribadi. Contohnya adalah enanyakan latar belakang pelamar (orang tua,
saudara, istri, anak, status, agama, suku bangsa, umur) merupakan hal yang
dianggap biasa. Meskipun, seringkali pertanyaan-pertanyaan tersebut tidak memiliki
relevansi dengan jabatan yang dilamar, pelamar harus menyiapkan diri untuk
merespon pertanyaan-pertanyaan tersebut secara tepat dengan cara-cara yang
elegan. Para penanya mungkin saja tidak bermaksud untuk menyudutkan pelamar,
tetapi lebih didasarkan pada kepedulian mereka terhadap kecocokan antara
pelamar (calon karyawan) dengan budaya yang ada dalam perusahaan. Oleh karena
itu, jika pelamar ditanyakan mengenai hal-hal yang dirasa tidak berhubungan
dengan pekerjaan yang ditawarkan, pelamar harus mampu mengidentifikasi apa
makna dibalik pertanyaan tersebut.
Untuk merespon pertanyaan-pertanyaan yang bersifat
pribadi, pelamar dapat melakukan beberapa alternatif:
1. Pelamar
bisa mengklarifikasi kepada penanya apa relevansi pertanyaan
yang diajukan dengan jabatan yang dilamar sehingga penanya dapat menjelaskan lebih jauh hubungannya dengan pekerjaan, lalu berikan jawaban yang tepat.
yang diajukan dengan jabatan yang dilamar sehingga penanya dapat menjelaskan lebih jauh hubungannya dengan pekerjaan, lalu berikan jawaban yang tepat.
2. Pelamar
dapat menjawab langsung secara diplomatis dengan kesadaran
penuh bahwa pertanyaan tersebut memang tidak memiliki hubungan langsung dengan pekerjaan/ jabatan yang dilamar.
penuh bahwa pertanyaan tersebut memang tidak memiliki hubungan langsung dengan pekerjaan/ jabatan yang dilamar.
3. Pelamar
bisa juga menolak untuk menjawab pertanyaan tersebut jika
dirasa sangat mengganggu privasi pelamar. Jika hal ini terpaksa dilakukan,
maka harus dilakukan dengan cara-cara halus dan diplomatis sehingga pewawancara tidak merasa dilecehkan karena dianggap telah memberikan pertanyaan yang keliru.
dirasa sangat mengganggu privasi pelamar. Jika hal ini terpaksa dilakukan,
maka harus dilakukan dengan cara-cara halus dan diplomatis sehingga pewawancara tidak merasa dilecehkan karena dianggap telah memberikan pertanyaan yang keliru.
Daftar Rujukan
Resmisari, Teddy dan Pane.
2004. Speak Out. Jakarta:
Penerbit PT. Gramedia Pustaka utama.
Wordpress. com. 2007. Jenis
Wawancara Kerja, (online), (http://iqro. Wordpress.
com, diakses 6 Agustus 2008).
Infocomcareer. com. Menyiasati
Wawancara kerja, (online), (http://infocomcareer.
com, diakses 6 Agustus 2008).
Sianturi, Ellyanora . 2005. Tips Wawancara Kerja, (online), (http://www.mail-archive.com, diakses 4
Agustus 2008).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar