Minggu, 10 November 2013

100 Nasehat kepemimpinan

1.       
2.      Keteladan dalam beribadah akan membuat pribadi kita, menjadi tenang dan jernih. Bahkan mampu memotivasi orang lain enjadi ahli ibadah sehingga suasana tenang dan jernih menjdi milik bersama.
3.      Jangan terpaku oleh tingginya jabatan (popularitas).tapi ingat akan tingginya resiko yang dipikul. Jangan terpesona oleh besarnya kekuasaan, tetapi ingat akn besarnya tanggung jawab yang diemban.
4.      Berani hidup harus berani menghadapi masalah, jangn takut dan jangan gentar dengan masalah yang mengahadang. Hadapi dengan benar dan tawakkal, karena setiap masalah sudh diatur Allah sehingga sesuai dengan kemampuan kita.
5.      Sikap emosional adalah merupakan ciri belum terampilnya mengendalikan diri. Lalu, bagaimana mungkin dapat menengendalilkan orang lain dengan baik diri sendiri kurang terkendali.
6.      Keberanian mengatakan tidak tahu untuk sesuatu yang memang tidak diketahui akan jauh lebih terhormat dan menenangkan daripada selalu ingin terlihat serba tahu padahal sebenarnya hanya sok tahu.
7.      Komentar sepontan kita mungkin hanya satu patah kata, tetapi jika tidak tepat maka bisa melukai hati dan menimbulkan kebencian yang mendalam. Oleh karena itu, waspadalah dengan kebiasaan berkomentar walau hanya sekata.
8.      Orang hina akan mengeluarkan kata-kata hina dan menghina, sedangkan orang mulia akan mengeluarkan kata-kata dan sikap mulia.
9.      Kerendahan hati dan ketenangan adalah satu paket, sedangkan kesombongan dan kegelilsahan bathin adalah paket lainnya. Jadi, bila ingin tenang pilihlah kerendahan hati
10.  Semakin kita ingin menunjukkan siapa diri kita agar diakui dan dihormati maka batin kita akan semakin tertekan, tegang dan lelah. Padahal, sikap ingin menunjukkan siapa diri kita biasanya hanya akan membuat kita semakin tidak disukai.
11.  Bila dimarahi, jangan larut dalam sakit hati, karena kita akan rugi sendiri, lebih baik maafkan saja dan jangn menjadi dendam. Kita tidak akan hina, sebab semua perbuatan akan kembali kepada pembuatnya.
12.  Hati manusia berubah-ubah, bila saat ini seseorang marah kepada kita, mungkin besok lusa marahnya akan reda. Bahkan, mungkin ia akan lebih sayang kepada kita. Oleh karena itu, jangan menyimpan dendam atau benci berkepanjangan.
13.  Melawan kemarahan dengan kemarahan ibarat membenturkan batu dengan batu. Hasilnya yang diperoleh biasanya perpecahan.oleh sebab itu saat menghadapi kemarahan orang lain maka bersikaplah tenang dan jernih. Dengar dan simak apa yang diutarakannya, lalu amabil hikmah dan do’akanlah kebaikan untuknya.
14.   
15.  Walaupun kita telah berusaha berbuat baik semaksimal mungkin, mustahil semua orang akan menyukai kita. Tidak usah aneh atau kecewa. Terus lakukan perbuatan baik semaksimal mungkin, karena itulah yang akan kembali kepada kita.
16.  kritik, koreksi, bahkan penghinaan yang menghujam jangan pernah membuat hati kita resah dan semangat kita lemah. Jadikanlah semua itu sebagai pembakar semangat untuk memberi bukti terbaik sebagai jawabannya.
17.  konflik biasanya terjadi karena saya “benar” dan kamu ”salah”. Berilah kesempatan bagi hati untuk mengatakan ” kita benar” dan ”diapun boleh jadi benar”. Dengan begitu, insya Allah kita mudah mencari solusi.
18.  kritik yang baik harus diawali dengan ikhlas, maka kita akan menikmati kebaikan tersebut. Akan tetapi, jika kita berbuat baik tanpa keikhlasan akan banyak mengeluh dan kecewa.
19.   
20.  hati yang bersih akan peka terhadap ilmu. Apapun yang dilihat, didengar, didengar dan dirasa akan menjadi samudra ilmu yang membuatnya semakin bijak, arif dan tepat dalam menyikapi hidup ini.
21.  kian bening hati, kian peka terhadap ladang amal, dan kian mudah berbuat kebaikan, maka kita akan kian merasakan bahwa rezeki terbesar kita bukanlah sesuatu yang didapatkan, melainkan amal yang dilakukan.

22.  kunci sukses adalah sesuatu 


Tidak ada komentar: