Kamis, 05 Juli 2012

BIOSINTESIS KARET


Partikel karet murni (Isopren) tersuspensi dalam serum lateks dan bergabung membentuk rantai panjang yang disebut “poliisopren”


Berat molekul karet yang terdapat dalam lateks untuk tanaman
muda kira-kira 60.000 dan tanaman tua sekitar 200.000. Karet dengan
berat molekul rendah lebih dapat larut dibandingkan dengan karet yang
memiliki berat molekul tinggi dan ini memungkinkan fraksionasi dari karet
dengan perbedaan kelarutan. Perbedaan karet yang dihasilkan dari dua
variable adalah pada berat molekul dan bahan kimia non karet.
Proses biosintesis karet memerlukan 3 (tiga) komponen utama,
yaitu :
1. Asetil Co-A sebagai blok pengembang
2. 2. TPNH sebagai agen pereduksi
3. ATP sebagai sumber energi
Ketiga komponen ini dihasilkan oleh degradasi karbohidrat, adapun
biosintesis karet dapat digambarkan pada halaman berikutnya:

Rangkaian gambar di atas dapat dibagi dalam 3 (tiga) tahap:
- Tahap pertama : Asam mevalonat yang di sintesis dari 3 molekul asetil Co-A. Energi yang dihasilkan dari proses ini diperoleh 3 ikatan thio ester yang akan dipecah untuk menghasilkan kembali Co-A bebas dan 2 molekul TPNH, yang kemudian akan di oksidasi.
- Tahap kedua : Perubahan asam mevalonat menjadi isopentenyl-PP, unit pembangun dari poliisopren yang telah diperoleh. Pengaktifan dari asam mevalonat menghasilkan 3 molekul ATP dan reaksi dekarboksilasi.
- Tahap ketiga : Terjadi sintesis rantai karbon poliisoprenoid, tidak ada tambahan sumber energi yang dihasilkan karena energi telah cukup dihasilkan atau disediakan oleh pengeluaran sebelumnya dari ATP. PP merupakan leaving group yang baik pada reaksi SN-2 yang berikutnya dan ini kemudian dihidrolisis menjadi orthophosphate menghasilkan reaksi kondensasi yang irreversible. PP ada dimana-mana pada semua sistem yang tinggal dan yang telah ditunjukkan pada lateks juga


Tidak ada komentar: