Pembagian
Jenis Data
Data
adalah hasil pengukuran yang bisa memberikan gambaran suatu keadaan. Data adalah sekumpulan informasi atau nilai
yang diperoleh dari pengamatan (observasi) suatu obyek, data dapat berupa angka
dan dapat pula merupakan lambang atau sifat. Pembagian
jenis data dapat diuraikan sebagai berikut.
Berdasarkan
Bentuk Data
Berdasarkan bentuknya data dapat
dibedakan menjadi:
1.
Data diskrit, yaitu data yang disajikan dalam bentuk angka–angka, angka–angka disini adalah angka
bilangan bulat saja. Contoh: Data jumlah mahasiswa Fakultas Teknik Universitas
Brawijaya.
2.
Data kontinu, yaitu data yang disajikan dalam bentuk
angka– angka, namun data yang disajikan dalam bentuk pecahan dan merupakan hasil pengukuran. Contoh: Data pengukuran berat badan
balita di Desa ABC.
Berdasarkan
Sifat Data
Berdasarkan
sifatnya data dapat dibedakan menjadi:
1.
Kuantitatif,
yaitu data yang dipaparkan dalam bentuk angka-angka atauserangkaian
observasi atau pengajaran yang dapat dinyatakan dengan angka-angka. Contoh:
Data berat badan mahasiswa TI.
2.
Kualitatif,
yaitu data yang disajikan dalam bentuk kata-kata yang mengandung makna atau memungkinan
observasi yang tidak dinyatakan dengan angka-angka. Contoh:
Data kepuasan
pelanggan restoran.
Berdasarkan Sumber Data
Berdasarkan
sumbernya data dapat dibedakan menjadi:
1.
Data
interen, yaitu suatu data
yang didapat atau bersumber dari dalam suatu instansi, yang dijadikan konsumsi
sendiri bagi perusahaan itu sendiri. Contoh: Data produksi perusahaan sendiri.
2.
Data eksteren, yaitu suatu data yang didapat dari luar
instansi. Biasanya dibutuhkan oleh suatu instansi sebagai penunjang instansi
tersebut dan dikaitkan dengan pengambilan kebijaksanaan dari instansi tersebut.
Contoh: Data penjualan
perusahaan lain untuk jenis produk yang sama dengan produk perusahaan kita. Data
eksteren dibagi menjadi dua, yaitu data primer dan data sekunder.
a. Data Primer,
yaitu data yang diambil secara langsung dari sumbernya. Biasanya dengan
menggunakan kuisioner atau pengukuaran langsung dilapangan. Contoh: Data kependudukan yang diterbitkan oleh
BPS sendiri.
b. Data
Sekunder, yaitu data yang tidak diambil secara langsung artinya data ini
diambil dari referensi-referensi yang sudah ada. Contoh: Data yang diambil dari BPS.
Bedasarkan Skala Pengukuran Data
Berdasarkan
skala pengukurannya data dapat dibedakan menjadi
1.
Data
Nominal, adalah data skala yang mempunyai ciri yang membedakan skala ukur yang
satu dengan skala ukur yang lain. Skala nominal menyatakan kategori kelompok
atau klasifikasi construct yang diukur dalam bentuk variabel. Contoh:pria = 0 ,
wanita = 1
ket: orang yang mempunyai angka 0 tidak
lebih kecil dari pada orang yang memilih angka 1.
2.
Data
Ordinal, adalah data skala yang selain memiliki ciri membedakan juga memiliki
ciri mengurutkan pada rentangan tertentu. Skala ordinal menyatakan peringkat
construct yang diukur. Contoh: Data kepuasan pelanggan, misalnya sangat
puas = 3, puas = 2 dan tidak puas = 1.
3.
Data
Interval, adalah data skala yang memiliki ciri membedakan, mengurutkan, dan
juga memiliki jarak yang sama. Akan tetapi, zero
point sifatnya berubah-ubah tergantung dari skala yang dipakai. Misalnya
pada angka 0 suhu celcius, meskipun angka tersebut 0 tetapi hal tersebut
bukanlah angka 0 absolut, karena jika di konversikan ke fahrenheit skala
tersebut tidak lagi 0
4.
Data Rasio, adalah tingkatan data yang paling tinggi,
mempunyai ciri membedakan, mengurutkan, memiliki jarak yang sama, serta
memiliki nilai nol (zero point) yang
absolute. Contoh zero point adalah
pada pengukuran panjang suatu benda, jika benda tersebut sangat kecil (ukuran
mendekati 0), maka angka 0 pada alat ukur adalah zero point mutlak. Contoh
data rasio adalah pada kasus berat Luri 40 kg, berat Oliv 80 kg. Sehingga
perbandingan berat Luri dan Oliv 1 : 2.
Berdasarkan Waktu Pengumpulan Data
Berdasarkan
waktu pengumpulannya data dapat dibedakan menjadi
1.
Data Time series (berkala), adalah data yang
datanya menggambarkan perkembangan dari waktu ke waktu atau periode secara
historis pada satu objek atau data
yang dikumpulkan dari waktu ke waktu sehingga ada perkembangannya (trend) yang menunjukkan arah secara umum. Contoh:
Data tingkat curah hujan tiap tahunnya dibutuhkan untuk mengantisipasi
datangnya tanah longsor atau banjir
2.
Cross Section, adalah data yang dikumpulkan pada satu
waktu tertentu pada beberapa objek dengan tujuan untuk menggambarkan keadaan
atau data yang dikumpulkan pada suatu waktu tertentu yang bisa menggambarkan
keadaan atau kegiatan pada waktu tersebut. Contoh: data tingkat apresiasi masyarakat Kota Malang
terhadap PILKADA 2013 dengan sampel acak yang tersebar pada Kota Malang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar