I.
TOPIK
PENELITIAN
A.
Tinjauan
1.
Jurnal
1
“KEMAMPUAN SISTEM SARINGAN PASIR-TANAMAN
MENURUNKAN NILAI BOD DAN COD AIR TERCEMAR LIMBAH PENCELUPAN”
Pembahasan
berorientasi pada cara penanggulangan tercemarnya air dengan menggunakan
saringan.
2.
Jurnal
2
“STUDY
OF POLLUTANT DISTRIBUTION IN BENOA BAY USING NUMERICAL SIMULATION AND SATELLITE
DATA”
Pembahasan berorientasi pada penyebab
euthrofikasi.
B.
Kritik
Dilihat dari pembahasan yang berbeda
dari kedua jurna tersebut, merupakan suatu pengetahuan yang saling melengkapi.
Kedua jurnal ini sangat penting, satu menunjukkan penyebab suatu ingkungan air
tercemar, sedangkan jurnal ainnya menujukkan cara baru dalam menanggulangi
pencemaran tersebut dengan menggunakan saringan khusus.
II.
LATAR
BELAKANG
A.
Tinjauan
1.
Jurnal
1
Perairan yang diteliti telah terpolusi,
disini dilakuka peneitian untuk menanggulangi polusi tersebut dengan
menggunakan saringan khusus yang dibuat dengan ukuran khusus dan diletakkan
pada kedalaman tertentu pula.
2.
Jurnal
2
Benoa Bay adalah tempat penelitian pada
jurnal ini. Tempat tersebut adalah tempat terkenal di pulau bali, disana
terjadi pembangunan yang cepat, tempat berkumpunya turis, dan menjadi pusat
transportasi. Daerah tersebut juga dapat dikategorikan sebagai daerah kepulauan
(memiliki perairan yang hampir sama banyaknya dengan luas daratannya), akan
tetap perairan tersebut beberapa saat ini mengalami euthrofikasi dan merugikan
organisme di ingkungan tersebut.
B.
Kritik
Latar belakang yang diungkapkan pada
kedua jurnal tersebut tepat untuk dilaksanakan suatu penelitian. Dengan fokus
perhatian yang dapat dikatakan saling mengisi, jurnal yang membahas tentang
penyebab terjadinya polusi ini akan dapat sedikitnya terbantu oleh jurnal
lainnya untuk meneiti cara menanggulangi polusi tersebut.
III.
TUJUAN
PENELITIAN
A.
Tinjauan
1.
Jurnal
1
Tujuan yang ingin dicapai pada
penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa efektif dan efisienkah
penggunaan saringan khusus untuk menanggulangi polusi air.
2.
Jurnal
2
Tujuan yang diusung oleh jurnal ini
adalah untuk megetahui penyebab tercemarnya air, distribusi polusi fosfat, da
tota luasnya pencemaran.
B.
Kritik
Tidak ada yang salah dengan
tujuan-tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan masing-masing jurnal tersebut.
Tujuan-tujuan tersebut memang sangat penting untuk dicapai mengingat
permasalahan yang terjadi adalah permasalahan yang telah memakan waktu cukup lama, kritik untuk jurnal
kedua adalah akan lebih baik apabila disertai pula metode penanggulangannya.
IV.
METODE
PENELITIAN
A.
Tinjauan
1.
Jurnal 1
Metode penelitian pada
jurnal ini membahas tentang tempat dan waktu penelitian, bahan dan alat
penelitian, parameter yang diamati dan cara pengumpulan data.
2.
Jurnal 2
Metode penelitian yang
dipergunakan dalam penelitian ini adalah pengumpuan data dan analisisnya,
dimana data yang diperoleh adalah data primer dan data sekunder..
B.
Kritik
Metode penelitian yang
dipergunakan pada kedua jurnal ini bagus, meskipun apresiasi perlu ditunjukkan
kepada metode penelitian jurnal kedua karena menggunakan fasiitas satellite, akan
tetapi ada beberapa saran yang ditujukan untuk jurnal kedua, yaitu metode
penelitiannya yang kurang, seharusnya ditambahi dengan proses pengolahan limbah
tersebut.
V.
HASIL
DAN BAHASAN PENELITIAN
A.
Tinjauan
1.
Jurnal
1
Hasil memuaskan dicapai pada penelitian
yang dilakukan untuk menerbitkan jurnal ini, hasil-hasi tersebut diantaranya
menunjukkan lama proses penyaringan 20 hari menunjukkan rata-rata penurunan BOD
sebesar 93,63% dengan nilai 5,79 yaitu dibawah baku mutu air golongan B, juga
memberikan nilai COD sebesar 58,57 masih berada di baku mutu air golongan B
dengan efektivitas penurunan sebesar 56,50%.
2.
Jurnal
2
Hasil dan
pembahasan penelitian pada jurnal ini menunjukkan tingkat arus tidal yang
buruk, beberapa fakta terungkap tentang buruknya polusi air dikarenakan fosfat
dan arus tidal yang buruk. Beberapa gambar yang menunjukkan modell tekstur arus
yang menggunakan persamaan 2 dimensi untuk menunjukkan kedalaman hasil hampir
sama dengan meode in-situ, diketahui pula arus tidal maksimum mencapai 0,86
meter per detik. ALOS/AVNIR pun menunjukkan pemetaan yang bagus terhadapat
distribusi sedimen..
B.
Kritik
Masing-masing jurnal tersebut memiliki
hasil dan pembahasan yang bagus. Pada jurnal pertama, hasil dan pembahasannya cukup
bagus, menunjukkan hasil yang benar-benar memuaskan, akan tetapi perlu diteliti
lebih lanjut utuk memperbaiki kadar COD yang masih berada di baku mutu air
golongan B. Sedangkan paada jurnal 2, hasil dan pembahasannya terlalu padat,
meskipun memang ituah tujuan dari penelitian pada jurna ini, akan lebih baik
jikalau ditambahi dengan solusi-solusi untuk penanggulangan polusi ini.
ABSTRAK
JURNAL 1
Limbah
pencelupan memberi andil yang besar terhadap pencemaran badan air khususnya di Denpasar
dan sekitarnya. Limbah dengan karakteristik mengandung zat warna, detergen dan
bersifat asam yang dilepas akan menimbulkan dampak degradasi lingkungan dalam
spektrum waktu yang panjang. Tidak adanya upaya penerapan standar unit
pengolahan limbah menimbulkan dampak pencemaran dan rusaknya lingkungan yang
kian meluas.Unit pengolahan limbah diterapkan dengan pertimbangan teknologi
dengan skala kecil dan terjangkau oleh masyarakat secara luas (terutama
industri kecil), terpadu dengan konsep taman (penghijauan dan estitika).
Sistem
penyaringan dibuat berukuran 100 x 50 cm2 dengan kedalaman 40 cm yang
dilengkapi dengan saluran pemasukan dan pengeluaran (sampling port). Dengan
susunan bahan terdiri dari lapisanlapisan dari bawah keatas berturut-turut
kerikil kasar setebal 5 cm, ijuk 5 cm, campuran pasir halus setebal 25 cm, ijuk
5 cm dan batu bata atau batu apung setebal 10 cm. Tanaman digunakan jenis
teles-talesan yang tahan pada kondisi basah ditanam guna menciptakan risosfer
akar untuk pertumbuhan mikroba perombak maupun sebagai penyerap.
Nilai BOD
mengalami penurunan selama proses penyaringan. Penurunan terjadi pada ketiga
retensi waktu 3, 10 dan 20 hari. Pemajangan dengan retensi waktu 20 hari
memberikan nilai BOD terendah yaitu rata-rata 5,79 ( dibawah baku mutu air
golongan B). Lama proses penyaringan 20 hari memiliki persen efektivitas
tertinggi (nilai COD terendah) yaitu 58,57 sedangkan dengan lama proses
penyaringan 10 hari menurunkan nilai COD hingga sebesar 61,38 dan memiliki
hasil yang berbeda dengan lama penyaringan 3 hari yaitu sebesar 76,68. Bak
penyaringan pada penelitian ini belum mampu menurunkan nilai COD hingga dibawah
baku mutu air golongan B maupun D. Sementara lama proses penyaringan 3, 10 dan
20 hari menunjukan sedikit kecenderungan peningkatan nilai pH masing-masing
6,87, 6,97 dan 7,00.
ABSTRAK
JURNAL 2
Euthrofication
that caused by nitrate and phosphate contamination and also sedimentation
process is the main problem that took place in Benoa Bay Territorial water. The
distribution of phosphate pollutant in Benoa bay territorial water was modeled
by numeric of Princeton Ocean model (POM). The input of this pollutant model
were a tidal current pattern, M2 tidal current residue, biological factor,
physic and chemistry, that influenced pollutant concentration. Meanwhile, the
sedimentation concentration was mapped with ALOS AVNIR-2 sensor image satellite
and this image was analysed with statistic method (Linear Regression).
The result of
phosphate modeling concentration was 0.1 mg/1 to 0.0022 mg/1, where the
concentration was categorized very hazardous to the territorial water
environment. Because the phosphate concentration in a pollutant resources was
beyond the standard level of environmental quality, that was 0.015 mg/1 for
fishery cultivation and also tourism activity (Bali Governor Regulation No.8th
2007). While, the direction of the distribution was affected by current pattern
of movement, that was when the ebb level of high water moving into the bay and
when the ebb to high tide moving out of the bay.
The result of
statistic approaches with ALOS of AVNIR-2 censor can be used for mapping
sedimentation distribution advantages in Benoa Bay. The values were: R2 Band 1
is 0.3839, Band 2 is 0.6123 and Band 3 is 0.5468. In this methodology, the
correlation was not significant, due to, the quantity of in-situ data was small
and the time research was not at the same time with satellite data.
SUMBER
Suyasa, I W. Budiarsa. 2007. Kemampuan Sistem Saringan Pasir-Tanaman
Menurunkan Nilai Bod dan Cod Air Tercemar Limbah Pencelupan. Udayana.
Diunduh dari http://isjd.pdii.lipi.go.id/index.php/Search.html?act=tampil&id=40754&idc=27.
(Pada !5 Oktober 2012)
Ardana, Komang. 2007. Study Of Pollutant Distribution In Benoa Bay Using Numerical Simulation
And Satellite Data. Bali. Diunduh dari http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar