1.
Sesungguhnya
manajemen sudah ada sejak jaman dahulu, salah satu bukti adalah Piramida di
Mesir. Adanya bangunan Piramida di Mesir menunjukkan bahwa pada zaman dulu
telah ada serangkaian kegiatan yang diatur sedemikian rupa, mengikuti
tahapan-tahapan tertentu yang telah disiapkan hingga bangunan Piramida yang
megah di tengah gurun pasir dapat menjadi decak kagum masyarakat dis seluruh dunia
dari dulu hingga kini. Dari sejarah dapat kita ketahui bahwa tidak kurang dari ribuan
orang telah terlibat dalam pembangunan Piramida di Mesir. Selain Piramida di
Mesir, ada juga benteng raksasa yang berdiri sepanjang ribuan kilometer di
Cina. Benteng ini juga menunjukkan betapa orang-orang Cina dahulu telah melakukan
kegiatan manajemen (dalam bentuk apapun kegiatan manajemen tersebut sehingga
bangunan benteng yang kokoh dapat tetap bertahan hingga hari ini. Selain itu
juga Candi Borobudur di Indonesia, dan masih banyak contoh bangunan-bangunan
kuno yang sangat rumit bisa dibangun oleh nenek monyang kita. Dari bukti-bukti
tersebut dapat dilihat bagaimana orang-orang dahulu telah menerapkan manajemen
Jika
Dilihat dari beberapa buku sejarah tentang perkembangan manajemen, Sebelum abad
ke-20, terjadi dua peristiwa penting dalam ilmu manajemen. Peristiwa pertama
terjadi pada tahun 1776, ketika Adam Smith menerbitkan sebuah doktrin ekonomi
klasik, The Wealth of Nation. Dalam bukunya itu, ia mengemukakan keunggulan
ekonomis yang akan diperoleh organisasi dari pembagian kerja (division of labor), yaitu perincian
pekerjaan ke dalam tugas-tugas yang spesifik dan berulang. Dengan menggunakan
industri pabrik peniti sebagai contoh, Smith mengatakan bahwa dengan sepuluh
orang—masing-masing melakukan pekerjaan khusus—perusahaan peniti dapat
menghasilkan kurang lebih 48.000 peniti dalam sehari. Akan tetapi, jika setiap
orang bekerja sendiri menyelesaikan tiap-tiap bagian pekerjaan, sudah sangat
hebat bila mereka mampu menghasilkan sepuluh peniti sehari. Smith menyimpulkan
bahwa pembagian kerja dapat meningkatkan produktivitas dengan (1) meningkatnya
keterampilan dan kecekatan tiap-tiap pekerja, (2) menghemat waktu yang terbuang
dalam pergantian tugas, dan (3) menciptakan mesin dan penemuan lain yang dapat
menghemat tenaga kerja.
Peristiwa
penting kedua yang memengaruhi perkembangan ilmu manajemen adalah Revolusi
Industri di Inggris. Revolusi Industri menandai dimulainya penggunaan mesin,
menggantikan tenaga manusia, yang berakibat pada pindahnya kegiatan produksi
dari rumah-rumah menuju tempat khusus yang disebut "pabrik."
Perpindahan ini mengakibatkan manajer-manajer ketika itu membutuhkan teori yang
dapat membantu mereka meramalkan permintaan, memastikan cukupnya persediaan
bahan baku, memberikan tugas kepada bawahan, mengarahkan kegiatan sehari-hari,
dan lain-lain, sehingga ilmu manajamen mulai dikembangkan oleh para ahli.
Akan
tetapi, ada beberapa referensi yang membahas perkembangan manajemen sebagai
ilmu atau teori, dari beberapa buku tersebut dijelaskan bahwa pada perkembangan
peradaban rnanusia sebelum abad 20, mulai berkembanglah studi dan menghasilkan
beberapa ilmu, dimana ilmu pada masa tersebut terbagi dalam tiga kelompok
besar, yaitu :
1.
Ilmu yang mempelajari setia/seluruh gejala, bentuk dan eksistensinya yang erat hubungannya
dengan alam beserta isinya dan secara universal mempunyai sifat yang pasti dan
sarna serta tidak dipisahkan oleh ruang dan waktu, disebut ilmu eksakta, contoh
: fisika, kimia dan biologi.
2.
IImu yang mempelajari seluruh gejala rnanusia dan eksistensinya dalam hubungannya
pada setiap aspek kehidupan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat dinamakan
ilmu sosial/non eksakta, misalnya : ekonomi, politik, psikologi, sosiologi,
hukum, administrasi dan lain-lain.
3.
IImu humaniora, kumpulan pengetahuan yang erat hubungannya dengan seni, misalnya
: seni tari, seni lukis, seni sastra, dan seni suara. IImu manajemen merupakan
salah satu disiplin ilmu sosial. Pada tahun 1886 Frederick W. Taylor melakukan
suatu percobaan time and motion study dengan teorinya ban berjalan.
Dari
sini lahirlah konsep teori efisiensi dan efektivitas. Kemudian Taylor menulis
buku berjudul The Principle of Scientific Management (1911) yang merupakan awal
dari lahirnya manajemen sebagai ilmu.
Di
samping itu ilmu manajemen sebagai ilmu penegtahuan mempunyai ciri-ciri sebagai
berikut :
1.
Adanya kelompok manusia, yaitu kelompok yang terdiri atas dua orang atau lebih.
2.
Adanya kerjasama dari kelompok terse but.
3.
Adanya kegiatan Iproses/usaha
4.
Adanya tujuan
Selanjutnya
ilmu manajemen merupakan kumpulan disiplin ilmu sosial yang mempelajari dan
melihat manajemen sebagai fenomena dari masyarakat modem. Dimana fenomena
masyarakat modem itu merupakan gejala sosial yang membawa perubahan terhadap
organisasi. Ada beberapa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kehidupan suatu organisasi,
yaitu :
1.
Tekanan pemilik perusahaan
2.
Kemajuan teknologi
3.
Saingan baru
4.
Tuntutan masyarakat
5.
Kebijaksanaan pemerintah
6.
Pengaruh dunia Internasional
Pada
kenyataannya rnanajemen sulit dedifenisikan karena tidak ada defenisi manajemen
yang diterima secara universal. Mary Parker Follet mendefenisikan manajemen
sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Defenisi ini
rnengandung arti bahwa para manajer untuk mencapai tujuan organisasi melalui pengaturan
orang lain untuk melaksanakan berbagai tugas yang mungkin dilakukan. Manajemen
memang bisa berarti seperti itu, tetapi bisa juga mempunyai pengertian lebih
dari pada itu. Sehingga dalam kenyataannya tidak ada defenisi yang digunakan secara
konsisten oleh semua orang. Stoner mengemukakan suatu defenisi yang lebih
kompleks yaitu sebagai berikut :
"Manajemen
adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan,
usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber dayasumber daya
organisasi lainnya agar rnencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan".
Dari
defenisi di atas terlihat bahwa Stoner telah rnenggunakan kata
"proses", bukan "seni". Mengartikan manajernen sebagai
"seni" mengandung arti bahwa hal itu adalah kemampuan atau
ketrampilan pribadi. Sedangkan suatu "proses" adalah cara sistematis
untuk rnelakukan pekerjaan. Manajemen didefenisikan sebagai proses karena semua
manajer tanpa harus rnemperhatikan kecakapan atau ketrampilan khusus, harus
melaksanakan kegiatan-kegiatan yang saling berkaitan dalam pencapaian tujuan
yang diinginkan.
Berdasarkan
uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya manajemen merupakan
kerjasama dengan orang-orang untuk menentukan, menginterpretasikan dan mencapai
tujuan-tujuan organisasi dengan pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan
(planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan (actuating), dan pengawasan
(controlling).
Sampai
sekarang belum ada suatu teori manajernen dapat diterapkan pada semua situasi.
Seorang manajer akan menjumpai banyak pandangan tentang manajemen. Setiap
pandangan mungkin berguna untuk berbagai masalah yang berbeda-beda. Ada tiga
aliran pemikiran manajemen yaitu :
a.
Aliran klasik
b.
Aliran hubungan manusiawi
c.
Aliran manajemen modem.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar