Selasa, 07 Agustus 2012

Hukum Harus Ditegakkan


Kisah ini terjadi pada masa perang saudara yang penuh gejolak, sehingga sebuah kerajaan harus terpecah menjadi beberapa bagian. Seorang budak melarikan diri dari negeri asalnya dan mengungsi ke sebuah negeri tetangga. Pemilik budak itu, adalah penguasa negeri tersebut. Ia menawarkan imbalan berupa 50 ons emas murni, yang adalah jauh lebih mahal dari harga budak itu, untuk siapa saja yang dapat mengembalikan pelarian itu.

Raja dari negeri yang dituju budak itu menolak imbalan itu dan tidak mau menyerahkan budak tersebut. Tuan itu kemudian memutuskan untuk menawarkan sebuah kota berukuran sedang sebagai pengganti budak itu.
"Tuanku, apakah budak itu sedemikian tinggi harganya?" dengan hati-hati seorang menterinya menasehatkan.
"Kamu harus melihat gambaran yang lebih besar," kata tuannya. "Untuk dapat berhasil memerintah suatu negara, aku tidak boleh terlalu memperhatikan masalah keuangan. sebaliknya, aku harus tetap berpegang pada peraturan. Apabila tidak, maka rakyatku tidak akan menghormatiku maupun menaati hukum yang berlaku. sebagai akibatnya, negeriku akan menjadi kacau dan pada akhirnya akan hancur. Apabila seseorang menantang kekuasaanku, aku harus menghukumnya dengan biaya berapapun agar yang lain mendapatkan pelajaran yang berharga. -Jangan main-main dengan tuanmu-. Bukan saja rakyatku tidak akan pernah melanggar peraturan, mereka juga akan menghormatiku karena bersikap serius dalam menegakkan hukum. oleh sebab itu menyerahkan sebuah kota untuk mencapai tujuan tersebut tidaklah terlalu mahal."

Seorang penguasa harus berpandangan jauh, seperti kata pepatah kuno " Dengan dukungan rakyat, anda akan makmur, tanpa dukungan mereka, anda akan hancur" 
Disadur dari buku Wisdom's Way, karya Walton C. Lee


Tidak ada komentar: